Rabu, 14 Februari 2018
Salam 2 Pedal,
Hallo Sobat Sakadaek, udah pada ga sabar kan menunggu kelanjutan cerita Anniversary Part.1.
Tak usah lama2 lagi deh, kita langsung aja ke cerita selanjutnya ya Sob. Cekidot..... 👇
Setelah menempuh perjalanan selama hampir 2 jam, akhirnya kami tiba di TeKaPe, dan langsung memarkir kendaraan di dekat warung yang sudah dibooking sama paketu sebelumnya. Setelah semua mobil terparkir kami langsung undloading sepeda karena sudah pada ga sabar pengen segera ngeTrek. Heheheee....
Unloading setelah tiba di TKP |
Saat kami sedang unloading, hujan kembali turun. Hhmmmm... benar2 menguji mentalitas kami sebagai goweser ni sob... Tetapi karena baru sampai jadi kami putuskan untuk rehat dulu di Warung untuk pelemasan otot2 tubuh setelah naik mobil pickup. Kaki pada kesemutan Sob, wkakakkkkkk...
Rehat sambil kongkow |
Waktu rehat selesai, semua anggota siap2 menuju ke sepeda masing2 karena kami akan segera mulai gowes. Hujan mulai agak reda, tapi tetep gerimis2nya belum ilang2 ni Sob, ditambah lagi dengan kabut yang mulai turun maka lengkaplah suasana ala puncak yang dingin mengiringi gowes kami kali ini. Tetapi hal tsb tidak menyurutkan semangat kami untuk tetap gowes, justru malah menambah antusiasme para anggota untuk gowes hujan2an di kebun teh. Hahaha....
Saat kami mau start gowes, tiba2 beberapa anggota ada yang ribut mencari kunci mobil. Setelah dikonfirmasi ternyata kunci mobil om Aef hilang. Kamipun sempat mencari dan menanyakan kronologisnya ke om Aef dan orang terakhir yang megang kunci yaitu om Achuy & om Indra, tetapi kunci tsb tidak ketemu. Sampai akhirnya pak Cecep dengan bekal ilmu itelijennya bisa membuka mobil tersebut dengan kunci mobil lain. Dengan alasan "nanti bisa diakalin" maka kami putuskan untuk melanjutkan gowes, untuk masalah kunci nanti setelah beres gowes dilanjutkan lagi.
Dengan sedikit problem kamipun mulai gowes menuju kebun teh. Ada 2 lokasi kebun teh yaitu di belakang dan depan warung tempat kami singgah. Rencana awal kami akan ke belakang dulu nanti naik ke kebun teh depan menuju menara TVRI dan nanti keluar di warung lagi. Dan kami pun langsung mengayuh menuju ke kubun teh belakang.
Sesaat setelah kami memasuki kebun teh, hujan turun lagi. Waduh Sob, bener2 ya hari ini emejing banget cuacanya. Tetapi hal ini tidak menyurutkan spirit kami untuk terus mengayuh mengelilingi kebun teh. Setelah gowes beberapa kilo kami melihat ada sebuah saung ditengah kebun teh. Paketu menginstruksikan ke semua untuk rehat dulu di saung tsb, karena kondisi yang kurang kondusif. Selama perjalanan tadi ternyata ada yang masih membahas masalah kunci yang hilang, bahkan ada beberapa anggota yang hampir cekcok dan wajah om Aef pun agak lesu dan kurang semangat gowesnya. Oleh karena itu, ketua memutuskan rehat dulu untuk menyelesaikan masalah ini.
Kami semua berkumpul di Saung tsb dan mengadakan sidang kecil agar masalah ini bisa clear, supaya suasana gowes kembali ceria. Beberapa saat kemudian ketika om Aef makin ga karuan suasana hatinya tiba2 muncul beberapa anggota yang menyiramkan tepung dan air ke om Aef. Jreeeeeeeeeeeeng...... ternyata ini surprise buat om Aef yang sedang ulang tahun jadi kami bikin drama gitu deh sob... Happy Bithdays ya om Aef, Semoga tambah berkah hidupnya dan dikabulkan semua cita2nya. Amin....
Ketika sudah clear dan suasana ceria kembali, kami lanjutkan gowes. Ketika tiba di pertengahan kebun teh hujan turun lagi, bahkan semakin lebat. Jarak pandang kamipun mulai menipis karena kabut yang makin tebal serta pandangan kamipun terganggu oleh air hujan. Waduh, makin kurang bersahabat aja ni sob cuacanya.
Tetap ceria meskipun basah kuyup |
Hujan semakin lebat, ditambah lagi angin kencang saat di kebun teh menambah berat kayuhan kami. Saat itu pula tak ada lagi saung ataupun tempat untuk berteduh, yang ada cuma hamparan kebun teh dan pohon2 disekitar kebun teh tetapi tak bisa untuk berteduh. Jadi tak ada pilihan lagi buat kami selain terus mengayuh sepeda sambil berharap kami menemukan tempat untuk singgah dan berteduh.
Trek yang kami lalui sangat variatif. Awal masuk perkebunan teh medannya berupa jalan makadam, karena digunakan untuk lalu lalang kendaraan perkebunan. Setelah memasuki jalan setapak di dalam perkebunan, disinilah kami mulai menemukan trek yang variatif. Trek offroad dengan variasi tanjakan dan turunan serta tikungan yang memacu adrenalin kami. Over all, trek disini sangat keren Sob, kalian harus mencobanya.
Tetapi karena curah hujan yang semakin tinggi disertai angin kencang, membuat kami tidak bisa terlalu lama berada disana. Dengan mempertimbangkan keselamatan semua anggota, akhirnya kami harus mengakhiri gowes lebih cepat dan mencari jalur tercepat menuju keluar area perkebunan. Karena sempat kebingungan mencari trek keluar, akhirnya kami bertanya ke pekerja perkebunan dan mereka pun dengan baik hati menunjukan jalur keluar tercepat. Sayang banget ya Sob, padahal lagi seru tapi harus berakhir lebih cepat gowesnya 😏.
Tak lama kemudian kami tiba di jalan raya menuju ke warung tempat parkir. Hanya beberapa menit mengayuh akhirnya kami tiba di warung dan memilih istirahat sambil minum teh hangat sekalian menunggu 3 orang yang beda rute tadi.
Setelah menunggu lumayan lama, dan yang ditunggu belum datang juga akhirnya beberapa anggota mengusulkan untuk lanjut gowes ke Jasinga dan yang nunggu beberapa orang saja yang nanti bawa mobil. Karena semua anggota merasa gowesnya masih kurang (karena cuaca buruk) jadi kami putuskan untuk melanjutkan gowes ke Jasinga dan nanti berhenti di pinggir sungai sekaligus mencari lokasi untuk masak dan makan bersama.
Om syam, Pak Yanto, om Khulaefi (Aef), om Indra & om Uncle menunggu di warung, sedangkan yang lainnya lanjut gowes. Setalah hampir 20 menit menunggu, akhirnya om Aep, om Eri & om Merzan tiba di warung. Kami persilahkan mereka untuk istirahat dan minum teh dulu untuk menghangatkan badan. Berhubung yang lain sudah duluan atau mungkin sudah sampai di sungai Jasinga, akhirnya kami tawarkan apakah mau lanjut gowes atau ikut naik ke mobil. Dengan alasan sama seperti yang lain akhirnya mereka (Pak Yanto, om aep, om eri dan om merzan) memilih untuk melanjutkan gowes ke Jasinga. Sedangkan om syam, om Aef & om Uncle mengawal dibelakang dengan mobil (kalau gowes semua, nanti siapa yang bawa mobil 😀). Oiya 1 lagi om Indra ikut ke mobil karena kondisi fisik yang tidak prima jadi tidak bisa melanjutkan gowes.
Trek pulang menuju jasinga bisa dibilang gampang-gampang susah. Dibilang Gampang karena hampir 90% turunan dan aspal. Tetapi karena turunan terus dan medannya berkelok disini kami bilang sulit. Butuh kehati2an dan skill mainin brake saat turunan yang berkelok (tikungan tajam) ditambah medan jalan sempit dan basah jadi rawan terjadi kecelakaan.
Karena kondisi medan tsb, ada 2 kejadian yang menimpa anggota kami. Pertama om Samson yang mengalami crash saat turunan karena ada kesalahan teknis saat pengereman. Yang kedua terjadi sama Pak Yanto yang hampir ketabrak mobil dari arah berlawanan saat berada di turunan yang berkelok. Untungnya dengan skill dan pengalamannya bersepeda dia bisa menghindari kecelakaan tsb. Alhmadulillah keduanya selamat dan masih bisa melanjutkan gowes sampai ke tikum berikutnya.
Selama hampir 30 menit akhirnya kami tiba di lokasi yang dituju yaitu di pinggir sungai Jasinga. Sesaat setelah tiba, semua anggota nyebur ke sungai untuk mandi dan cuci sepeda.
Inilah rumah kosong yang kami pakai untuk masak |
Lauk-pauk, lalapan, sambal dan yang lainnya sudah siap tetapi nasinya belum matang karena dimasak agak telat dan numpang masak di rumah warga sekitar. Weleh-weleh... makan siang pun untuk sementara ditunda dulu deh 😁. Hal ini terjadi karena kami hanya membawa 1 kompor untuk masak lauk & sambal sedangkan nasi rencananya akan kami masak dengan membuat tungku dan kayu bakar di hutan pinggir sungai tsb. Tetapi karena hujan yang hampir seharian jadi kami ga bisa bikin tungku dan susah mencari kayu bakarnya. Akhirnya kami numpang masak nasi ke rumah warga sekitar. Warga disini baik-baik banget ya Sob sama petualang seperti kami. Dan lagi2 dapat rejeki anak soleh ni... 😁😁.
Nunggu Nasi yang belum matang 😊 |
Wah dah ga sabar ni pengen langsung menyantap nasi liwetnya. Eiittt.... tunggu dulu ya Sob, sebelum makan kita baca do'a dulu... Selesai do'a langsung deh tuh nasi liwet diserbu...
Mari kita makan |
Hujan sudah mulai reda, tepat pukul 14.00 kami langsung tancap gas untuk berangkat pulang. Ditengah perjalanan beberapa anggota mengajak berhenti dulu untuk membeli oleh2 buat keluarga di rumah. Kebetulan dipinggir jalan raya Cigudeg-Jasinga banyak pedagang buah2an jadi kami berhenti dulu deh Sob....
Beli oleh-oleh beres, kamipun melanjutkan kembali perjalanan pulang. Hujan kembali mengiringi perjalanan kami, meskipun sesekali reda tetapi nanti turun lagi terus begitu sampai kami tiba di base camp. Meskipun cuaca yang sangat tidak bersahabat tetapi tidak mengurangi keceriaan kami saat perjalanan. Keseruan dan keceriaan tetap terpancar dari wajah anggota dan menikmati perjalanan ini.
Tetap Ceria meskipun kehujanan 😁 |
Sobat Sakadaek, sampai disini cerita perjalanan Gobar Anniversary kami tahun ini. Tetap seru dan excited meskipun kurang dapat "Gerrrr" gowesnya karena terhambat faktor nonteknis yaitu cuaca.
Kami sangat mengapresiasi kepada seluruh anggota GSC atas partisipasinya dalam acara ini. Dan kami juga mengucapkan terima kasih kepada Pengurus dan semua yang terlibat dalam acara ini mulai dari perencanaan sampai pelaksanaan. Semoga kita bisa merayakan anniversary-anniversary berikutnya dan lebih seru pastinya.
HAPPY 1st ANNIVERSARY "GOWES SAKADAEK CLUB", semoga tambah solid, kompak dan panjang usia tentunya. Amiin..amiin ya robbal'alamin....
Salam Sakadaek
Lihat cerita sebelumnya disini 👉 Part.1