Story Of Gowes Sakadaek Club (GSC) Part.2
Haiiii Sobat Sakadaek....
Semoga kita semua diberikan sehat Jasmani & Rohani. Amiin....
Masih dengan tema Story Of GSC, postingan kali ini merupakan kisah lanjutan dari Story Of GSC Part.1. Di part.2 ini kami akan cerita tentang Diresmikannya Sakadaek menjadi Club Sepeda. Untuk lebih jelasnya langsung aja kita menuju ke TeKaPe.........
Dengan semakin banyaknya anggota dan makin ramainya para pecinta Sepeda MTB kami pun mulai berencana untuk membuat Club Sepeda yang resmi. Lewat obrolan-obrolan di grup bahkan tak jarang pula kami adakan acara Gobar (Gowes Bareng) dan Kopdar dengan anggota untuk membahas tentang peresmian Club Sepeda.
Setelah konsep selesai dan disepakati bersama, akhirnya kami undang semua anggota untuk acara Gowes Bareng pada hari Minggu tanggal 15 Januari 2017. Untuk Gobar kali ini, kami tekankan kepada semua anggota agar hadir karena setelah Gobar kita akan adakan acara Peresmian GSC sekaligus pembentukan struktur kepengurusan Club.
Alhamdulillah pada hari itu semua anggota bisa hadir, bahkan malah bertambah dengan ikut bergabungnya Pak Yanto, Om Embe' dan Om Ocin ke GSC. Semangat dan antusiasme anggota sangat tinggi, entah karena mau ada acara persemian GSC atau karena nanti ada acara ngeliwet bareng (makan nasi liwet bareng), hanya mereka yang bisa menjawabnya....
Untuk Tikum kami pilih di gerbang Perum Taman Kirana, karena trek gobar kali ini yaitu ke Solear-Maja-Adiyasa. Sesuai jadwal kami kumpul di tkp sekitar jam 7 pagi, tapi masih ada 1-2 anggota yang belum hadir sesuai waktu yang ditentukan. Tapi karena sudah confirm ikut jadi kami tunggu sampai semua tiba.
Setelah anggota komplit, kami langsung start karena matahari mulai muncul dari persembunyiannya. Takut kesiangan jadi kami mulai mengayuh ke arah Solear, karena destinasi pertama adalah ke tempat wisata Solear.
Beranjak dari Solear, kami menuju ke arah Kopo - Kab. Serang dan nanti nyambung ke Maja - Adiyasa. Untuk Marshal trek kali ini adalah om Achuy, karena dia yang tau jalan2 tikus ke arah sini. Biar anti mainstream, kami pun memilih untuk melewati jalan yang tidak biasa, yaitu melintasi single trek di pesawahaan.
Setelah ngotorin Ban Sepeda, sekitar pukul 9.30 kami berhenti di pasar Maja untuk istirahat dan belanja logistik untuk ngeliwet. Om Achuy, om Dede dan Om Acenk yang belanja logistik, yang lain nunggu di depan sambil istirahat.
Selesai belanja, kami lanjut gowes ke arah Adiyasa menuju rumah om Dede. Yups... Rumah om Dede lah yang jadi finish point kali ini, dan beliau lah yang menawarkan agar acara peresmian GSC dirumahnya saja sambil ngeliwet bareng.
Tiba dirumah om Dede, kami istirahat sambil ngopi dan kongkow sesama anggota serta sekalian menyiapkan kebutuhan logistik untuk masak nasi liwet. Ko masak ya......??? Yups,,,, jangan heran, meskipun semua anggotanya cowok tapi beberapa diantara anggota kami ternyata pandai masak looohhh......... Om Achuy dan om Embe, merekalah koki andalan GSC. Masakannya maknyoooss...... sampai-sampai Om Samritra selalu lahap dan nambah kalo makan masakan mereka. wwkwkwkkkkk..
Singkat cerita, masak selesai dan nasi liwet siap dihidangkan. Dengan beralaskan beberapa pelepah daun pisang nasi liwet pun disajikan ditambah sambal dan ikan asin serta lalapan. Hmmmmmmm..... sangat menggugah selera. Tanpa basa-basi kami langsung makan bersama karena memang perut sudah tidak bisa diajak kompromi. Hehehheeeee... maklum lagi masa pertumbuhan......
wooowww benar2 makyoss, semua habis yang tersisa hanya daun pisangnya saja. hahahaha..... Lapar apa doyan ya.....????
Selesai makan, kami lanjutkan ke acara inti, yaitu acara peresmian GSC sekaligus membentuk Struktur kepengurusannya. Setelah diadakan sidang paripurna (Dah kaya anggota Dewan aja ya guys, pake acara paripurna segala... Wkwkkkkkkk) dan disepakati bersama oleh seluruh anggota maka tanggal 15 Januari 2017 diresmikan sebagai hari jadi Gowes Sakadaek Club (GSC) 🔨🔨🔨🔨 .
Lanjut ke sesi berikutnya yaitu pembentukan pengurus serta menentukan AD/ART. Layaknya sebuah oraganisasi atau komunitas, agar berjalan harus ada pengurusnya. Tidak terlalu banyak, disini kami hanya memilih Ketua & Wakil, Bendahara serta beberapa seksi untuk beberapa bidang.Teknisnya, untuk memilih ketua dengan cara voting, sedangkan untuk yang lainnya dipilih secara musyawarah mufakat. Berikut susunan struktur kepengurusan hasil sidang paripurna GSC :
Setelah terbentuk pengurus, Ketua langsung mengambil komando untuk rapat tentang AD/ADT serta pembuatan seragam(jersey) dan logo club. Untuk Jersey & logo Club didesign oleh om Khulaefi. Setelah hampir 1 bulan proses, akhirnya disepakati untuk jersey dan logo seperti gambar dibawah ini:
Design sudah fixed, kamipun langsung open PO untuk order Jersey GSC via online. Karena Jersey Komunitas sepeda agak susah juga nyari vendornya. Setelah memilah beberapa vendor, akhirnya kami putuskan untuk memesan ke vendor dari Daerah Ciamis-Jawa Barat. Untuk proses pembuatan Jersey sendiri memakan waktu sekitar 3 mingguan.
Selama proses produksi jersey, ternyata banyak goweser yang ingin gabung dengan GSC. Dan data peserta pembuatan jersey pun bertambah. Dari semula yang hanya belasan, sampai jadi 27 yang ikut bikin jersey. Woowwww.... excited.... jadi tambah banyak deh anggota GSC.
Akhirnya setelah 3 mingguan, Jersey selesai produksi dan siap dikirim. Kamipun melunasi sisa biaya dan bayar ongkirnya agar jersey segera dikirim. Dalam waktu 2 hari, paket Jersey telah kami terima. Lalu kami info ke anggota kalau jersey sudah diterima, dan akan dibagikan pada saat Gobar ke Danau Biru sekalian Lauching.
Beberapa bulan kemudian racun GSC kembali memakan korban, kali ini korbannya adalah Pak Cecep, om Fadly & om Iyad. Mantaaaaap, makin banyak deh anggota kami.
Dengan semakin banyaknya anggota dan agar GSC makin eksis didunia perGowesan, kamipun makin sering mengadakan acara Gowes Bareng setiap minggu Pagi. Dan tak jarang pula kami gowes ke luar kota untuk refreshing dan sekaligus gathering anggota.
Tak hanya acara Gowes, untuk mempererat tali silaturahmi kamipun sering mengadakan acara bersama anggota beserta keluarga. Tak ayal, GSC pun seperti menjadi keluarga baru bagi semua anggotanya.
Berikut beberapa potret kebersamaan anggota GSC & Family :
Demikian Story of GSC, Sungguh luar biasa, dimulai dari sekedar hobi dan suka-suka tak disangka sampai menjadi keluarga seperti sekarang ini. Dengan perbedaan latar belakang, karakter dan tingkah laku anggota membuat suasana club ini jadi lebih hidup.
"Kebersamaan itu mahal dan tak ternilai harganya. Maka beruntunglah bagi orang-orang yang mampu membelinya. Yaitu orang-orang yang peduli pada kebersamaan dengan keluarga dan orang terdekatnya"
Keep your style Guys,,,,,, Semoga makin Kompak GSC.....💪💪💪
#Janganlupabahagia
#hidupbersamaharusdijaga
#indahnyakebersamaan
Salam Sakadaek 🙏
Salam 2 Pedal 🚵🚵🚵
Semoga kita semua diberikan sehat Jasmani & Rohani. Amiin....
Masih dengan tema Story Of GSC, postingan kali ini merupakan kisah lanjutan dari Story Of GSC Part.1. Di part.2 ini kami akan cerita tentang Diresmikannya Sakadaek menjadi Club Sepeda. Untuk lebih jelasnya langsung aja kita menuju ke TeKaPe.........
Dengan semakin banyaknya anggota dan makin ramainya para pecinta Sepeda MTB kami pun mulai berencana untuk membuat Club Sepeda yang resmi. Lewat obrolan-obrolan di grup bahkan tak jarang pula kami adakan acara Gobar (Gowes Bareng) dan Kopdar dengan anggota untuk membahas tentang peresmian Club Sepeda.
Setelah konsep selesai dan disepakati bersama, akhirnya kami undang semua anggota untuk acara Gowes Bareng pada hari Minggu tanggal 15 Januari 2017. Untuk Gobar kali ini, kami tekankan kepada semua anggota agar hadir karena setelah Gobar kita akan adakan acara Peresmian GSC sekaligus pembentukan struktur kepengurusan Club.
Alhamdulillah pada hari itu semua anggota bisa hadir, bahkan malah bertambah dengan ikut bergabungnya Pak Yanto, Om Embe' dan Om Ocin ke GSC. Semangat dan antusiasme anggota sangat tinggi, entah karena mau ada acara persemian GSC atau karena nanti ada acara ngeliwet bareng (makan nasi liwet bareng), hanya mereka yang bisa menjawabnya....
Untuk Tikum kami pilih di gerbang Perum Taman Kirana, karena trek gobar kali ini yaitu ke Solear-Maja-Adiyasa. Sesuai jadwal kami kumpul di tkp sekitar jam 7 pagi, tapi masih ada 1-2 anggota yang belum hadir sesuai waktu yang ditentukan. Tapi karena sudah confirm ikut jadi kami tunggu sampai semua tiba.
![]() |
| Sarapan dulu sambil nunggu yang belum hadir |
![]() |
| Taman Wisata Kramat Solear |
Setelah ngotorin Ban Sepeda, sekitar pukul 9.30 kami berhenti di pasar Maja untuk istirahat dan belanja logistik untuk ngeliwet. Om Achuy, om Dede dan Om Acenk yang belanja logistik, yang lain nunggu di depan sambil istirahat.
![]() |
| Sepertinya Om Ocin Lelah 😀 |
Tiba dirumah om Dede, kami istirahat sambil ngopi dan kongkow sesama anggota serta sekalian menyiapkan kebutuhan logistik untuk masak nasi liwet. Ko masak ya......??? Yups,,,, jangan heran, meskipun semua anggotanya cowok tapi beberapa diantara anggota kami ternyata pandai masak looohhh......... Om Achuy dan om Embe, merekalah koki andalan GSC. Masakannya maknyoooss...... sampai-sampai Om Samritra selalu lahap dan nambah kalo makan masakan mereka. wwkwkwkkkkk..
![]() |
| Penampakan Rumah om Dede |
Selesai makan, kami lanjutkan ke acara inti, yaitu acara peresmian GSC sekaligus membentuk Struktur kepengurusannya. Setelah diadakan sidang paripurna (Dah kaya anggota Dewan aja ya guys, pake acara paripurna segala... Wkwkkkkkkk) dan disepakati bersama oleh seluruh anggota maka tanggal 15 Januari 2017 diresmikan sebagai hari jadi Gowes Sakadaek Club (GSC) 🔨🔨🔨🔨 .
Lanjut ke sesi berikutnya yaitu pembentukan pengurus serta menentukan AD/ART. Layaknya sebuah oraganisasi atau komunitas, agar berjalan harus ada pengurusnya. Tidak terlalu banyak, disini kami hanya memilih Ketua & Wakil, Bendahara serta beberapa seksi untuk beberapa bidang.Teknisnya, untuk memilih ketua dengan cara voting, sedangkan untuk yang lainnya dipilih secara musyawarah mufakat. Berikut susunan struktur kepengurusan hasil sidang paripurna GSC :
![]() |
| Struktur Organisasi GSC |
![]() |
| Logo GSC |
![]() |
| Design Jersey GSC |
Selama proses produksi jersey, ternyata banyak goweser yang ingin gabung dengan GSC. Dan data peserta pembuatan jersey pun bertambah. Dari semula yang hanya belasan, sampai jadi 27 yang ikut bikin jersey. Woowwww.... excited.... jadi tambah banyak deh anggota GSC.
Akhirnya setelah 3 mingguan, Jersey selesai produksi dan siap dikirim. Kamipun melunasi sisa biaya dan bayar ongkirnya agar jersey segera dikirim. Dalam waktu 2 hari, paket Jersey telah kami terima. Lalu kami info ke anggota kalau jersey sudah diterima, dan akan dibagikan pada saat Gobar ke Danau Biru sekalian Lauching.
| Lauching Jersey GSC |
Beberapa bulan kemudian racun GSC kembali memakan korban, kali ini korbannya adalah Pak Cecep, om Fadly & om Iyad. Mantaaaaap, makin banyak deh anggota kami.
Dengan semakin banyaknya anggota dan agar GSC makin eksis didunia perGowesan, kamipun makin sering mengadakan acara Gowes Bareng setiap minggu Pagi. Dan tak jarang pula kami gowes ke luar kota untuk refreshing dan sekaligus gathering anggota.
![]() |
| Gowes ke Kampung Domba-Pandeglang |
![]() |
| Gowes ke hutan Pinus, Kawah Ratu-Bogor |
![]() |
| Bike to Camp, Curug Seribu-Bogor |
Berikut beberapa potret kebersamaan anggota GSC & Family :
Demikian Story of GSC, Sungguh luar biasa, dimulai dari sekedar hobi dan suka-suka tak disangka sampai menjadi keluarga seperti sekarang ini. Dengan perbedaan latar belakang, karakter dan tingkah laku anggota membuat suasana club ini jadi lebih hidup.
"Kebersamaan itu mahal dan tak ternilai harganya. Maka beruntunglah bagi orang-orang yang mampu membelinya. Yaitu orang-orang yang peduli pada kebersamaan dengan keluarga dan orang terdekatnya"
Keep your style Guys,,,,,, Semoga makin Kompak GSC.....💪💪💪
#Janganlupabahagia
#hidupbersamaharusdijaga
#indahnyakebersamaan
Salam Sakadaek 🙏
Salam 2 Pedal 🚵🚵🚵
Story Of Gowes Sakadaek Club (GSC) Part.1
Assalamu alaikum Wr. Wb.
Salam 2 Pedal
Untuk kali ini kita akan mengupas tuntas tentang Gowes Sakadaek Club (GSC). Mulai dari awal berdirinya, arti dari nama sakadaek sampai diresmikan menjadi Gowes Sakadaek Club.
Agak bingung juga mau mulai dari mana, karena meskipun baru sekitar 2 tahunan tapi begitu banyak cerita dan pengalaman menarik yang telah dilalui bersama GSC.
Awal Berdirinya GSC
GSC digagas oleh Om Syam & Om Aep sekitar 3 tahun yang lalu. Bisa dibilang mereka inilah sang "founding fathers" Gowes Sakadaek Club. Karena hanya berdua, jadwal gowesnya pun masih semaunya, asal waktunya pas dan keduanya bisa ya berangkat...
Lebih dari 3 bulan hanya gowes berdua, mereka pun mulai mencari teman yang punya sepeda untuk gabung. Tetapi ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan, untuk dapat teman yang sudah punya sepeda, apalagi disuruh beli baru itu sulit. Mulai dari harga sepeda yang katanya mahal lah, ini lah, itu lah.... dan dengan alasan yang lainnya. Dan kebetulan saat itu memang didaerah kami belum terlalu familiar juga dengan olahraga sepeda MTB ini.
Tak mau menyerah sama keadaan, dan dengan misi "Memasyarakatkan Gowes serta Menggoweskan Masyarakat" di daerah kami, mereka pun terus mencari bahkan membujuk teman serta kerabat agar mau beli sepeda. Kalau istilah GSC kami sebut "Ngeracun" (red. membujuk/ngerayu).
Zaman sekarang, media sosial merupakan sarana yang paling tepat dan cepat untuk mempromosikan sesuatu. Dan mereka pun mulai meyebar virus Gowes dengan cara memposting foto2 saat sedang gowes di media sosial mereka.
Booomm.... tak lama kemudian, promosi kami membuahkan hasil. Akibat postingan dan sering pasang DP foto2 lagi gowes, ada teman yang berminat untuk gabung yaitu Om Uchu. Jadilah mereka trio Sakadaek 😀.. eiitttt tapi belum Resmi ya pake nama sakadaek....
Beberapa bulan kemudian virus gowes mereka kembali memakan korban. Kali ini korbannya adalah Om Achuy Al mujahid alias Samsul Arifin. Pertama kali om Achuy gabung gowes bertepatan dengan acara Fun Bike ulang tahun Kecamatan Tigaraksa ke-70. Inipun jadi acara Perdana mereka ikut event Fun Bike seperti ini. (maklum newbie....)
Setelah acara ini, semangat gowes mereka semakin meningkat. Meskipun ga rutin setiap minggu (bentrok dengan jadwal kerja & kuliah om Aep), tapi mereka sudah semakin sering gowes bareng. Kadang berempat, tapi lebih sering bertiga yaitu Om Aep, Syam & Achuy. Karena kebetulan rumah mereka berdekatan sedangkan Om Uchu agak Jauh yaitu di Balaraja.
Setelah lama bertahan dengan formasi 4 sekawan, anggota kami pun bertambah 1 goweser lagi yaitu Om Samritra. Jadilah kami Boy Band Sakadaek. Hahahaha....
Ketika sudah lengkap berlima inilah mulai dibentuk Gowes Sakadaek. Berawal dari ide om Syam yang tiba2 mengundang yang lain untuk Join ke grup BBM dengan nama "Gowes Sakadaek". Sejak saat itulah kami mulai memproklamirkan diri dengan nama Gowes Sakadaek.
Arti dan Makna "Sakadaek"
Secara etimologi, Sakadaek berasal dari Bahasa Sunda yang artinya "Semaunya atau Sesukanya". Terus apa makna Sakadaek ko bisa dipakai untuk Club kami...???
Setelah kami wawancara dengan Sang Proklamator (Jhaaaa udah kaya bikin negara aja ya....), Sakadaek diambil untuk jadi nama Club berdasarkan dengan karakter anggotanya (saat itu : Om Syam, Aep, Uchu, Achuy & Om Samritra) yang jadwal Gowesnya semaunya mereka aja. Filosofinya adalah gowes bebas sesukanya tanpa ada paksaan dan ikatan yang penting hepi... Selain itu, agar lebih mudah diingat dan unik. Atas dasar itulah kami menamakan Club Kami Gowes Sakadaek.
Beberapa bulan kemudian, anggota kami bertambah dengan bergabungnya om Indra dan om Andik. Aseeeeekkk..... tambah rame ni... Semangat gowes pun makin meningkat.
Para pecinta sepeda mulai menjamur di daerah kami. Hampir setiap minggu pagi banyak para goweser yang lalu lalang disepanjang jalan terutama yang menuju kawasan wisata seperti Keramat Solear dan Danau Biru. Dan waktu itu pula sering ada acara Fun Bike jadi semakin menarik minta masyarakat untuk bersepeda.
Dengan semakin maraknya para goweser, maka kamipun tak terlalu berat mencari rekan untuk gabung di club kami. Karena setelah om Indra & Andik, kemudian gabung lah Om Oki. Tapi sayang hanya beberapa bulan sampai diresmikannya GSC doi ga nongol2 lagi. Meskipun begitu om Oki tetap masuk catatan sejarah perjalanan GSC.
Pada Bulan September 2016, Kecamatan Cisoka mengadakan acara Fun Bike untuk memeriahkan hari ulang tahunnya yang ke34. Kamipun ikut berpartisipasi untuk ikut acara tersebut. Disinilah kami bertemu dengan om Dede (Ketua kami sekarang). Kami ajak Doi untuk Gabung, karena kasihan dia ga punya temen gowes. hahahaha.... Piss Paketu....
Setelah om Dede gabung, dia ajak teman2nya untuk ikutan join ke GSC yaitu Om Ifank, Om Aef, Om Klink, dan Om Azis. Menyusul kemudian Om Acenk dan Om Eri yang join ke GSC.
Tak lama berselang ada Om Alit yang ikutan gabung.
Dengan semakin banyaknya anggota yang join, kamipun mulai berdiskusi lewat grup untuk meresmikan Gowes Sakadaek Club dengan membentuk stuktur organisasi, membuat seragam & logo Club serta membentuk ADRT seperti oragnisasi pada umumnya.
Sampai disini dulu ya gaeeeesssssss......
Nantikan cerita selanjutnya di Part.2
Happy Cycling
#JanganLupaBahagia
berikut foto2 kami semasa pra-GSC 😁
Salam 2 Pedal
Untuk kali ini kita akan mengupas tuntas tentang Gowes Sakadaek Club (GSC). Mulai dari awal berdirinya, arti dari nama sakadaek sampai diresmikan menjadi Gowes Sakadaek Club.
Agak bingung juga mau mulai dari mana, karena meskipun baru sekitar 2 tahunan tapi begitu banyak cerita dan pengalaman menarik yang telah dilalui bersama GSC.
Awal Berdirinya GSC
GSC digagas oleh Om Syam & Om Aep sekitar 3 tahun yang lalu. Bisa dibilang mereka inilah sang "founding fathers" Gowes Sakadaek Club. Karena hanya berdua, jadwal gowesnya pun masih semaunya, asal waktunya pas dan keduanya bisa ya berangkat...
![]() |
| Sang founding fathers GSC |
Tak mau menyerah sama keadaan, dan dengan misi "Memasyarakatkan Gowes serta Menggoweskan Masyarakat" di daerah kami, mereka pun terus mencari bahkan membujuk teman serta kerabat agar mau beli sepeda. Kalau istilah GSC kami sebut "Ngeracun" (red. membujuk/ngerayu).
Zaman sekarang, media sosial merupakan sarana yang paling tepat dan cepat untuk mempromosikan sesuatu. Dan mereka pun mulai meyebar virus Gowes dengan cara memposting foto2 saat sedang gowes di media sosial mereka.
Booomm.... tak lama kemudian, promosi kami membuahkan hasil. Akibat postingan dan sering pasang DP foto2 lagi gowes, ada teman yang berminat untuk gabung yaitu Om Uchu. Jadilah mereka trio Sakadaek 😀.. eiitttt tapi belum Resmi ya pake nama sakadaek....
![]() |
| Trio Sakadaek (ki-ka : Om Aep,Om Uchu & Om Syam) |
Beberapa bulan kemudian virus gowes mereka kembali memakan korban. Kali ini korbannya adalah Om Achuy Al mujahid alias Samsul Arifin. Pertama kali om Achuy gabung gowes bertepatan dengan acara Fun Bike ulang tahun Kecamatan Tigaraksa ke-70. Inipun jadi acara Perdana mereka ikut event Fun Bike seperti ini. (maklum newbie....)
![]() |
| Fun Bike HUT Kec. Tigaraksa ke-70 |
![]() |
| Om Aep (depan), Om Achuy (tengah), Om Syam (belakang) |
Setelah lama bertahan dengan formasi 4 sekawan, anggota kami pun bertambah 1 goweser lagi yaitu Om Samritra. Jadilah kami Boy Band Sakadaek. Hahahaha....
![]() |
| Cuma berempat, Om Uchu ga bisa gabung |
![]() |
| Om Samritra (Kanan Belakang) yang badannya paling Macho 😀 |
Ketika sudah lengkap berlima inilah mulai dibentuk Gowes Sakadaek. Berawal dari ide om Syam yang tiba2 mengundang yang lain untuk Join ke grup BBM dengan nama "Gowes Sakadaek". Sejak saat itulah kami mulai memproklamirkan diri dengan nama Gowes Sakadaek.
Arti dan Makna "Sakadaek"
Secara etimologi, Sakadaek berasal dari Bahasa Sunda yang artinya "Semaunya atau Sesukanya". Terus apa makna Sakadaek ko bisa dipakai untuk Club kami...???
Setelah kami wawancara dengan Sang Proklamator (Jhaaaa udah kaya bikin negara aja ya....), Sakadaek diambil untuk jadi nama Club berdasarkan dengan karakter anggotanya (saat itu : Om Syam, Aep, Uchu, Achuy & Om Samritra) yang jadwal Gowesnya semaunya mereka aja. Filosofinya adalah gowes bebas sesukanya tanpa ada paksaan dan ikatan yang penting hepi... Selain itu, agar lebih mudah diingat dan unik. Atas dasar itulah kami menamakan Club Kami Gowes Sakadaek.
Beberapa bulan kemudian, anggota kami bertambah dengan bergabungnya om Indra dan om Andik. Aseeeeekkk..... tambah rame ni... Semangat gowes pun makin meningkat.
![]() |
| Yang Helmnya Kembar, Om Indra (Depan) & Andik (Belakang) |
Dengan semakin maraknya para goweser, maka kamipun tak terlalu berat mencari rekan untuk gabung di club kami. Karena setelah om Indra & Andik, kemudian gabung lah Om Oki. Tapi sayang hanya beberapa bulan sampai diresmikannya GSC doi ga nongol2 lagi. Meskipun begitu om Oki tetap masuk catatan sejarah perjalanan GSC.
![]() |
| Om Oki (Paling Depan) |
![]() |
| Om Dede (kanan depan) |
Tak lama berselang ada Om Alit yang ikutan gabung.
Dengan semakin banyaknya anggota yang join, kamipun mulai berdiskusi lewat grup untuk meresmikan Gowes Sakadaek Club dengan membentuk stuktur organisasi, membuat seragam & logo Club serta membentuk ADRT seperti oragnisasi pada umumnya.
Sampai disini dulu ya gaeeeesssssss......
Nantikan cerita selanjutnya di Part.2
Happy Cycling
#JanganLupaBahagia
berikut foto2 kami semasa pra-GSC 😁
Launching Jersey Sakadaek Club di Danau Biru Cigaru
Salam 2 Pedal...
Satu lagi tempat wisata yang ada di sekitar Basecamp Gowes Sakadaek Club, yaitu Danau / Telaga Biru Cigaru. Untuk tempat ini mungkin sudah banyak yang tahu, karena Danau Cigaru sudah ramai sejak tahun lalu.
Danau Biru terletak di Kampung Cigaru, Desa Cisoka, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang. Danau Biru bukanlah danau alami, melainkan bekas galian tambang pasir yang sudah tidak beroperasi lagi selama lebih dari 2 tahun. Awalnya Danau Biru Cisoka ini merupakan area sawah yang dijadikan lokasi penggalian pasir pada 11 tahun lalu. Kemudian proyek galian pasir tersebut ditutup pada tahun 2015.
Lubang bekas galian dengan kedalaman mencapai 15 meter tersebut kemudian terisi air hujan hingga menjadi telaga. Warga sekitar kemudian menamakan telaga ini dengan nama Telaga Biru Cigaru karena warna air telaga ini yang berwarna biru. Meski demikian, warna air telaga ini tak melulu biru. Kadang warna airnya akan menjadi kekuningan hingga bening.
Setiap akhir pekan Danau Biru Cigaru selalu ramai dikunjungi para wisatawan, mulai dari warga sekitar dan juga wisatawan luar kota. Tak terkecuali para komunitas sepeda, setiap Sabtu-Minggu pagi banyak sekali yang gowes kesini.
Sebagai goweser pribumi, kami pun tak mau ketinggalan untuk gowes ke Danau Biru. Bertepatan dengan Launching Jersey Baru Club Sakadaek, kami pun memilih tujuan gowes ke Danau Biru yang merupakan tempat wisata daerah sendiri sekaligus ikut mempromosikannya. ("endorse" kata om ifank).
Jalan menuju ke Danau Biru sangat mudah. Dari jalan raya Balaraja-Adiyasa, setelah perempatan pasar Cisoka belok kanan di gang SMA 08 Tangerang (lebih dikenal dengan nama SMA Cibel, Cisoka). Terus ikutin jalan tersebut sampai nanti ke Gerbang Danau Biru. Sudah banyak petunjuk arah yang dibuat warga sekitar untuk menuju ke lokasi.
Sebenarnya masih ada jalan lain menuju ke Danau Biru, salah satunya yang kami lalui saat gowes ke sana. Untuk trips kali ini kami berkumpul di Al*a Midi Cisoka. Setelah kumpul semua, kami mulai mengayuh ke arah Jalan Cisoka-Tigaraksa, lalu belok kanan di gang SMP 1 Cisoka. Terus ikuti jalan tersebut, tiba diujung nanti ketemu simpangan belok kiri, tak jauh kemudian belok kanan tinggal ikutin jalan terus sampai ketemu Danau Biru. Tapi bagi yang baru mau ke sana, kami sarankan untuk lewat jalan utama diatas.
Cukup dengan waktu 15 menit kami sampai di Danau Biru. Untuk masuk area Wisata ini, para pengunjung dikenakan tarif Rp. 2000 untuk motor, 3000 untuk mobil itu belum termasuk biaya Parkir. Tetapi untuk Pejalan kami dan Goweser tidak dikenakan tarif alias gratis....
Tiba dilokasi, mata kita akan langsung tertuju ke Danau yang berada di bawah Jalan. Tampak berjajar warung-warung milik warga sekitar yang berjualan disekitar danau. Di warung2 inilah biasanya para pengunjung duduk2 sambil jajan tentunya, sebelum turun ke area Danau.
Karena masih Pagi, belum ada wisatawan datang kecuali para goweser yang sengaja kesini pada pagi hari. Warung2 pun banyak yang belum buka, hanya ada 2-3 warung saja yang buka. Jualannya pun masih terbatas, hanya minuman seperti kopi dan minuman lainnya serta gorengan.
Event kali ini temanya adalah "Launching Jersey Gowes Sakadaek Club". Sengaja kesini karena spotnya keren buat foto2. Seperti orang yang mau foto Pre wedding, kami pun kesini memang hanya untuk foto2 dengan seragam baru Club kami. (Pamer Jersey Baru ceritanya.... 😉😊)
Karena tujuan para wisatawan kesini kebanyakan hanya untuk berfoto ria dengan latar Danau Biru untuk mengisi wall medsos mereka. 😎
Inilah foto2 kami waktu ke Danau Biru Cigaru, cekidot.....
Selesai sesi foto2, kami kembali ke warung tempat parkir sepeda. Disitu kami bertemu dan kongkow (ngobrol) sambil minum kopi bareng para goweser yang datang kesini.
Matahari mulai meninggi dan sinarnya mulai terasa dikulit, kami pun pamitan dan mulai beranjak menuju sepeda masing2 dan langsung pulang.
Sampai disini dulu ya gaeeeeess.... sampai ketemu di trips berikutnya....
Happy Cycling
"Salam Sakadaek"
Satu lagi tempat wisata yang ada di sekitar Basecamp Gowes Sakadaek Club, yaitu Danau / Telaga Biru Cigaru. Untuk tempat ini mungkin sudah banyak yang tahu, karena Danau Cigaru sudah ramai sejak tahun lalu.
Danau Biru terletak di Kampung Cigaru, Desa Cisoka, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang. Danau Biru bukanlah danau alami, melainkan bekas galian tambang pasir yang sudah tidak beroperasi lagi selama lebih dari 2 tahun. Awalnya Danau Biru Cisoka ini merupakan area sawah yang dijadikan lokasi penggalian pasir pada 11 tahun lalu. Kemudian proyek galian pasir tersebut ditutup pada tahun 2015.
Lubang bekas galian dengan kedalaman mencapai 15 meter tersebut kemudian terisi air hujan hingga menjadi telaga. Warga sekitar kemudian menamakan telaga ini dengan nama Telaga Biru Cigaru karena warna air telaga ini yang berwarna biru. Meski demikian, warna air telaga ini tak melulu biru. Kadang warna airnya akan menjadi kekuningan hingga bening.
Setiap akhir pekan Danau Biru Cigaru selalu ramai dikunjungi para wisatawan, mulai dari warga sekitar dan juga wisatawan luar kota. Tak terkecuali para komunitas sepeda, setiap Sabtu-Minggu pagi banyak sekali yang gowes kesini.
Sebagai goweser pribumi, kami pun tak mau ketinggalan untuk gowes ke Danau Biru. Bertepatan dengan Launching Jersey Baru Club Sakadaek, kami pun memilih tujuan gowes ke Danau Biru yang merupakan tempat wisata daerah sendiri sekaligus ikut mempromosikannya. ("endorse" kata om ifank).
Jalan menuju ke Danau Biru sangat mudah. Dari jalan raya Balaraja-Adiyasa, setelah perempatan pasar Cisoka belok kanan di gang SMA 08 Tangerang (lebih dikenal dengan nama SMA Cibel, Cisoka). Terus ikutin jalan tersebut sampai nanti ke Gerbang Danau Biru. Sudah banyak petunjuk arah yang dibuat warga sekitar untuk menuju ke lokasi.
Sebenarnya masih ada jalan lain menuju ke Danau Biru, salah satunya yang kami lalui saat gowes ke sana. Untuk trips kali ini kami berkumpul di Al*a Midi Cisoka. Setelah kumpul semua, kami mulai mengayuh ke arah Jalan Cisoka-Tigaraksa, lalu belok kanan di gang SMP 1 Cisoka. Terus ikuti jalan tersebut, tiba diujung nanti ketemu simpangan belok kiri, tak jauh kemudian belok kanan tinggal ikutin jalan terus sampai ketemu Danau Biru. Tapi bagi yang baru mau ke sana, kami sarankan untuk lewat jalan utama diatas.
Cukup dengan waktu 15 menit kami sampai di Danau Biru. Untuk masuk area Wisata ini, para pengunjung dikenakan tarif Rp. 2000 untuk motor, 3000 untuk mobil itu belum termasuk biaya Parkir. Tetapi untuk Pejalan kami dan Goweser tidak dikenakan tarif alias gratis....
Tiba dilokasi, mata kita akan langsung tertuju ke Danau yang berada di bawah Jalan. Tampak berjajar warung-warung milik warga sekitar yang berjualan disekitar danau. Di warung2 inilah biasanya para pengunjung duduk2 sambil jajan tentunya, sebelum turun ke area Danau.
| Ngopi & NgeTeh dulu Brow... |
Karena masih Pagi, belum ada wisatawan datang kecuali para goweser yang sengaja kesini pada pagi hari. Warung2 pun banyak yang belum buka, hanya ada 2-3 warung saja yang buka. Jualannya pun masih terbatas, hanya minuman seperti kopi dan minuman lainnya serta gorengan.
| Masih Sepi, warung aja belum buka |
Karena tujuan para wisatawan kesini kebanyakan hanya untuk berfoto ria dengan latar Danau Biru untuk mengisi wall medsos mereka. 😎
Inilah foto2 kami waktu ke Danau Biru Cigaru, cekidot.....
Selesai sesi foto2, kami kembali ke warung tempat parkir sepeda. Disitu kami bertemu dan kongkow (ngobrol) sambil minum kopi bareng para goweser yang datang kesini.
Matahari mulai meninggi dan sinarnya mulai terasa dikulit, kami pun pamitan dan mulai beranjak menuju sepeda masing2 dan langsung pulang.
Sampai disini dulu ya gaeeeeess.... sampai ketemu di trips berikutnya....
Happy Cycling
"Salam Sakadaek"




































