Gowes ke Cihuni Hill Park
Selamat Pagi Sobat Sakadaek.....
Salam 2 Pedal
Hai...hai..... kangen ya sama cerita terbaru Sakadaek....
Karena udah lama ni ga posting cerita, mohon maaf ya karena kesibukan admin jadi belum bisa bikin cerita. Untuk mengobati rasa rindu sobat sakadaek semua, kali ini kami akan berbagi cerita tentang trips Sakadaek ke Cihuni Hill Park, Tangerang.
Sekilas tengan Cihuni Hill Park
Meskipun ada petunjuk arah tapi tidak ada rambu2 lalu lintas seperti di jalan raya saat ada turunan, tanjakan dan tikungan tajam. Jadi bagi pemula yang mau gowes ke cihuni kami sarankan untuk hati2 dan kontrol kecepetan saat turunan agar tidak mengalami kejadian seperti om acenk & om achuy. Keep Safety Riding ya gaeeesss....
Setelah om achuy & om acenk merasa baikkan, mereka lanjutkan kembali gowes karena baru separuh perjalanan. Setelah melewati trek hutan dan kebun bambu, dengan trek yang variatif turunan dan tikungan serta tanjakan mereka lanjutkan ke arah atas dan mulai lebih banyak lagi tanjakannya. Dengan perlahan-lahan mereka mulai menyusuri trek, sesekali merekapun harus TTB (TunTun Bike) karena tak bisa melahap tanjakan. Hahaha... mulai kehabisan energi ni Trio GSC....
Tidak mau terlalu memforsir tenaga (karena harus simpan buat perjalanan pulang), jika ada tempat yang adem mereka pun memilih untuk beristirahat. Karena baru pertama kesini, jadi mereka tidak punya target waktu harus finish sampai jam berapa. Karena yang sudah sering kesini mereka pasang target dan bisa beberapa kali ngtrek sekali kesini. Untuk saat ini, mereka targetkan buat have fun saja. Next time kami akan coba kesini lagi bersama anak2 GSC yang lain.
Meskipun Panjang Trek Cihuni hanya sekitar 3 KM, tapi dengan variasi treknya sungguh sangat menguji kekuatan dengkul. Karena inilah yang membuat para goweser tak bosan2 untuk gowes kesini.
Setelah melahap semua Trek, tak terasa hari sudah semakin siang, dan panas matahari semakin menyengat. Kami pun bergegas untuk kembali ke posko atau Start-Finish di warung tadi. Sekitar jam 10.40 kami tiba di Warung. Kamipun istirahat sambil ngopi2 di salah satu warung.
Hari itu suhu matahari mencapai lebih dari 30 derajat, sehingga panasnyapun sangat cetaaarrrrrrrrrrrr membahana. Tapi hal itu tidak menyurutkan semangat mereka untuk pulang dan gowes pada siang hari. Yups.. jam 12.30 mereka beranjak dari Cihuni. Kebayang kan...... jam segitu saat suhu diatas 30 derajat gimana rasanya.... tapi mereka tetap mengayuh sepedanya. Benar-benar cetarrrr..... Untuk Rute pulang mereka memilih lewat ke jalan Diklat Pemda lalu ke Cukang Galih dan Citra Raya.
Sesekali mereka beristirahat untuk minum karena cuaca hari itu benar-benar menjadi musuh bagi mereka. Sekitar jam 13.30 mereka tiba di area Citra Raya, dan kembali beristirahat sekaligus untuk menunaikan solat dzuhur dan makan siang. Jam 2 Siang mereka melanjutkan mengayuh sepeda kembali.
Sekitar jam 3 kurang, mereka tiba di simpang Polsek Tigaraksa. Disini mereka berpisah dengan Om Acenk karena dia mau langsung pulang ke rumahnya di Balaraja. Om Acenk belok kanan ke arah Cibadak lalu ke Kawasan Olex, sedangkan om Syam & om Achuy lurus ke arah Cisoka. Mereka tiba di rumah masing2 sekitar pukul 4 sore.
Berikut foto2 keseruan mereka di cihuni :
Sampai disini dulu ya Sobat, Sampai jumpa di Trips berikutnya.....
Salam Sakadaek
#JanganLupaBahagia
Salam 2 Pedal
Hai...hai..... kangen ya sama cerita terbaru Sakadaek....
Karena udah lama ni ga posting cerita, mohon maaf ya karena kesibukan admin jadi belum bisa bikin cerita. Untuk mengobati rasa rindu sobat sakadaek semua, kali ini kami akan berbagi cerita tentang trips Sakadaek ke Cihuni Hill Park, Tangerang.
Sekilas tengan Cihuni Hill Park
Cihuni Hill Park populer juga dengan sebutan Trek Sepeda Cihuni atau Trek Sepeda Gunung Batu,
merupakan salah satu trek sepeda MTB yang populer di kalangan goweser
Jabodetabek khususnya. Popularitasnya bisa disejajarkan dengan Trek Sepeda Jalur Pipa Gas (JPG)-BSD. Meski berlokasi di Desa Cijantra, Kabupaten Tangerang, namun nama Cihuni tetap lekat menyemat pada jalur bersepeda ini.
Konon, di Kawasan Cihuni, Cijantra ini dulu terdapat 3
Jalur bersepeda yang sering disebut oleh Goweser sebagai Hill Park 1, 2
dan 3. Namun saat ini tinggal 1 trek yang efektif bisa digunakan oleh
para pesepeda gunung untuk menyalurkan hobinya, yaitu tinggal Hill Park
1. Dua jalur lainnya, hampir seluruh wilayahnya terenggut oleh
‘tangan-tangan’ baja buldoser dan excavator developer yang memang
memiliki kuasa hak atas pengembangan wilayah tersebut.
Trek Cihuni Hill Park 1 sendiri terletak di sebuah
bukit di desa Cijantra. Penduduk sekitar menyebut bukit tersebut dengan
Gunung Batu. Trek sepeda ini memiliki jarak tempuh kurang lebih tiga
kilometer. Meski termasuk trek pendek namun obstacle yang ‘disuguhkan’
tak kalah menantang dibanding trek-trek sepeda ekstreem lainnya. Di
sini, para Goweser ditantang untuk menaklukan tanjakan dan turunan yang
berliku, bersambung dengan sedikit jalur landai.
Trips Sakadaek Ke Cihuni
Bersumber dari cerita teman dan membaca artikel tentang gowes ke Cihuni, kami pun tak mau ketinggalan untuk mencicipi trek yang sudah populer ini. Agar lebih menantang, kami putuskan untuk gowes dari rumah ke Cihuni tanpa loading. Untuk waktunya kami putuskan Hari Minggu tanggal 17 September 2017.
2 minggu sebelumnya Waketu menginformasikan di Grup WA akan Gowes ke Cihuni. Tapi karena banyak yang berhalangan dan keperluan lainnya, akhirnya yang bisa join hanya Waketu (Om Syam), om Achuy dan Om Acenk. Meskipun banyak anggota yang ga bisa join, tapi itu tak menyurutkan semangat mereka untuk tetap gowes ke Cihuni.
Karena Jarak dari Solear-Cihuni lebih dari 35KM, jadi kami putuskan untuk berangkat subuh agar sampai ke TKP masih pagi. Setelah Solat Subuh, om syam dan om acenk janjian di Depan Taman Kirana kemudian mereka berdua gowes menuju ke rumah om Achuy. Sampai dirumah om Achuy sekitar pukul 5 pagi, dan langsung berangkat menuju Cihuni menuju ke arah Cisoka.
![]() |
| Om Acenk lagi nunggu om Achuy dandan 😀 |
Oooh iya ada yang kelewat ni gaeess... Awalnya yang confirm ikut ke Cihuni ada 4 orang 1 lagi yaitu Pak Yanto (Sesepuh GSC), tetapi sampai waktu yang mereka tentukan Pak Yanto ga nongol2 dan ga bisa dihubungi pula HPnya. Setelah menunggu sekitar 15 menit, akhirnya Pak Yanto mereka tinggal karena mereka kesulitan untuk ngonteknya dan takut kesiangan pula. Maaf ya Pak....... #sungkem.
Kami mulai melanjutkan perjalanan gowes menyusuri jalan raya Cisoka-Tigaraksa. Sampai bunderan Bugel-Tigaraksa, banyak warga dan Para TNI yang berolahraga dan aktifitas lainnya. Selidik punya selidik ternyata di Lapangan sedang ada acara perayaan HUT TNI, dan mau ada acara Jalan Santai, bazar dan ada workshop alat2 tempur.
![]() |
| Fose di depan mobil Tempur |
Tak lama disitu, mereka lanjutkan gowes karena jarak yang akan kami tempuh masih jauh. Mereka mengayuh menyusuri Jalan Raya Pemda ke arah Lampu Merah Cihideung, Cikupa. Tapi mereka memilih untuk tidak langsung ke Lampu merah tetapi belok ke jalan alternatif ke kampung Cibarengkok, lalu ke kampung Peusar, Cikupa. Sampai di Kampung Peusar mereka istirahat sekalian sarapan, karena waktu sudah menunjukan pukul 06.30 jadi perut pun sudah mulai keroncongan.
![]() |
| Isi Tangki buat tambah tenaga |
Selesai Sarapan, mereka lanjut gowes lagi ke arah Kawasan Citra Raya-Cikupa dan tiba di bundaran Mardi Gras. Dari Situ mereka lanjutkan gowes ke arah ECO Plaza kemudian keluar Citra Raya menuju ke arah Curug.
Tiba di Jalan Raya Curug, disinilah mulai ada perdebatan untuk memilih jalur ke Arah Cihuni, yaitu belok kiri ke Jalan Diklat Pemda Kab. Tangerang atau ke Kanan ke arah PLP. Setelah beberapa saat dan pertimbangan akhirnya mereka pilih belok kanan ke arah PLP dan pulangnya nanti ke arah Diklat Pemda. Sebenarnya Jalur yang lebih dekat adalah lewat ke Jalan Diklat Pemda, tetapi kami memilih ke arah PLP yang lebih jauh agar gowesnya lebih gerrrrrrrrrr sekaligus uji dengkul...... hahahaaaa
Trek yang mereka lalui hampir seluruhnya adalah Aspal dan Beton, full on road dan flat ga ada tanjakan. Kami gowes melewati Komplek Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI). Setelah lebih dari 1 jam menyusuri sepanjang kawasan STPI, mereka ketemu simpang Legok-Parung Panjang, dan kami belok kiri ke arah Jalan Raya Legok.
Sekitar 15 menit kami tiba di belokan jalan Cijantra, Gunung Batu Asem (sebutan warga setempat). Dan Jalan inilah Jalur yang menuju ke Cihuni Hill Park. Jarak Dari Jalan Raya Legok menuju ke Cihuni Hill Park sekitar 2 KM.
Sekitar Pukul 08.20 Trio GSC tiba di Cihuni Hill Park. Sampai di TKP sudah banyak goweser2 yang berkumpul di warung2 yang ada di sekitar kawasan Cihuni. Ada yang baru datang dan banyak juga yang sudah selesai ngeTrek ke Hill. Warung2 milik warga sekitar ini memang sengaja dibuat untuk berkumpul, kongkow dan jajan para goweser yang gowes ke Cihuni. Warung2 tsb menjual makanan buat sarapan, gorengan dan berbagai jenis minuman. Dan ada salah satu saung yang menjual perlengkapan Gowes. Lengkap lah untuk kebutuhan goweser.....
Karena tenaga mereka sudah mulai kendor karena sudah mengayuh cukup jauh, sampai di TKP kami putuskan untuk istirahat dulu di salah satu warung untuk melepas lelah dan dahaga serta mengumpulkan tenaga lagi untuk ngeTrek ke Hill Cihuni. Karena sudah sarapan, jadi mereka hanya memesan gorengan dan teh manis untuk recharge tenaga.
20 menit dirasa cukup buat istirahat, dan mereka mulai siap2 untuk mulai nyobain Trek Cihuni. Karena mereka masih pemula dan pertama kali kesini, jadi mereka ngikutin goweser lain untuk bareng. Karena disini memang ga nyediain marshall atau pemandu untuk ngeTrek. Dengan semangat dan rasa penasaran mereka mulai menyusuri Trek Cihuni yang sudah terkenal itu.
Setelah melewati beberapa belokan, ternyata sudah ada petunjuk arak di dalam. Sungguh sangat membantu bagi pemula seperti kami jadi ga khawatir salah jalur. Sekedar informasi, Kawasan Cihuni Hill Park ini memang dikelola oleh Komunitas Sepeda yang bernama Cihuni Bike Community. Mereka pula yang merawat dan menjaga trek ini agar makin bagus lagi.
Awalnya mereka beriringan dengan goweser lain, tapi setelah melahap beberapa tanjakan tenaga mereka mulai kendor dan mulai ketinggalan dari rombongan. Akhirnya mereka memisahkan diri dan lanjut ngeTrek santai. (ngaku santai padahal udah lelah) Hahahahaaaaaaa....
Karena terlalu semangat, mereka agak hilang kendali dan ceroboh padahal masih awam dan buta kondisi treknya. Akibatnya ada 2 kejadian yang menyebabkan om Achuy dan om Acenk terjatuh. Pertama om Achuy yang mengalami kecelakaan, karena kurang hati2 dan dengan sedikit legeg (gaya) di sebuah turunan yang lumayan curam. Dia mencoba untuk menaklukan obstacle tersebut tapi apalah daya tangan tak sampai. Yups, saat beraksi doi tergelincir dan terjatuh hingga berguling-guling. Sungguh malang nasibmu Cuy.... wkwkwkwkkkkkk....
![]() |
| TeKaPe om achuy jatuh |
Kejadian kedua terjadi pada om Acenk. Mirip dengan om achuy kejadian ini juga terjadi saat turunan. Keasikan melewati turunan landai tapi panjang, mereka terus meluncur tanpa ngerem. Tiba2 saat laju sepeda sedang kencang ada tikungan tajam alhasil.. Jebreeeeeeeeeeeedddd, gubrakkkkkk Om Acenk tersungkur karena tidak bisa mengendalikan laju sepeda saat tikungan tajam tsb. Kebetulan om acenk posisinya di depan jadi om syam dan om achuy langsung ngerem mendadak setelah om acenk jatuh. Momen ini sekaligus mematahkan pepatah "menyesal selalu datang belakangan". Karena kejadian ini membuat om acenk menyesal ada diposisi duluan. Heheheheeeeeee..... Akibat kejadian tsb, om acenk mengalami kram dan ada memar dibagian paha.
![]() |
| Om Acenk terkapar |
Meskipun ada petunjuk arah tapi tidak ada rambu2 lalu lintas seperti di jalan raya saat ada turunan, tanjakan dan tikungan tajam. Jadi bagi pemula yang mau gowes ke cihuni kami sarankan untuk hati2 dan kontrol kecepetan saat turunan agar tidak mengalami kejadian seperti om acenk & om achuy. Keep Safety Riding ya gaeeesss....
Setelah kejadian tersebut, mereka istirahat sejenak karena kondisi om achuy dan om acenk agak terganggu karena mengalami cedera ringan.
![]() |
| om Achuy & om Acenk rehat setelah crash |
Tidak mau terlalu memforsir tenaga (karena harus simpan buat perjalanan pulang), jika ada tempat yang adem mereka pun memilih untuk beristirahat. Karena baru pertama kesini, jadi mereka tidak punya target waktu harus finish sampai jam berapa. Karena yang sudah sering kesini mereka pasang target dan bisa beberapa kali ngtrek sekali kesini. Untuk saat ini, mereka targetkan buat have fun saja. Next time kami akan coba kesini lagi bersama anak2 GSC yang lain.
Meskipun Panjang Trek Cihuni hanya sekitar 3 KM, tapi dengan variasi treknya sungguh sangat menguji kekuatan dengkul. Karena inilah yang membuat para goweser tak bosan2 untuk gowes kesini.
Setelah melahap semua Trek, tak terasa hari sudah semakin siang, dan panas matahari semakin menyengat. Kami pun bergegas untuk kembali ke posko atau Start-Finish di warung tadi. Sekitar jam 10.40 kami tiba di Warung. Kamipun istirahat sambil ngopi2 di salah satu warung.
Hari itu suhu matahari mencapai lebih dari 30 derajat, sehingga panasnyapun sangat cetaaarrrrrrrrrrrr membahana. Tapi hal itu tidak menyurutkan semangat mereka untuk pulang dan gowes pada siang hari. Yups.. jam 12.30 mereka beranjak dari Cihuni. Kebayang kan...... jam segitu saat suhu diatas 30 derajat gimana rasanya.... tapi mereka tetap mengayuh sepedanya. Benar-benar cetarrrr..... Untuk Rute pulang mereka memilih lewat ke jalan Diklat Pemda lalu ke Cukang Galih dan Citra Raya.
Sesekali mereka beristirahat untuk minum karena cuaca hari itu benar-benar menjadi musuh bagi mereka. Sekitar jam 13.30 mereka tiba di area Citra Raya, dan kembali beristirahat sekaligus untuk menunaikan solat dzuhur dan makan siang. Jam 2 Siang mereka melanjutkan mengayuh sepeda kembali.
Sekitar jam 3 kurang, mereka tiba di simpang Polsek Tigaraksa. Disini mereka berpisah dengan Om Acenk karena dia mau langsung pulang ke rumahnya di Balaraja. Om Acenk belok kanan ke arah Cibadak lalu ke Kawasan Olex, sedangkan om Syam & om Achuy lurus ke arah Cisoka. Mereka tiba di rumah masing2 sekitar pukul 4 sore.
Berikut foto2 keseruan mereka di cihuni :
Sampai disini dulu ya Sobat, Sampai jumpa di Trips berikutnya.....
Salam Sakadaek
#JanganLupaBahagia
Story Of Gowes Sakadaek Club (GSC) Part.2
Haiiii Sobat Sakadaek....
Semoga kita semua diberikan sehat Jasmani & Rohani. Amiin....
Masih dengan tema Story Of GSC, postingan kali ini merupakan kisah lanjutan dari Story Of GSC Part.1. Di part.2 ini kami akan cerita tentang Diresmikannya Sakadaek menjadi Club Sepeda. Untuk lebih jelasnya langsung aja kita menuju ke TeKaPe.........
Dengan semakin banyaknya anggota dan makin ramainya para pecinta Sepeda MTB kami pun mulai berencana untuk membuat Club Sepeda yang resmi. Lewat obrolan-obrolan di grup bahkan tak jarang pula kami adakan acara Gobar (Gowes Bareng) dan Kopdar dengan anggota untuk membahas tentang peresmian Club Sepeda.
Setelah konsep selesai dan disepakati bersama, akhirnya kami undang semua anggota untuk acara Gowes Bareng pada hari Minggu tanggal 15 Januari 2017. Untuk Gobar kali ini, kami tekankan kepada semua anggota agar hadir karena setelah Gobar kita akan adakan acara Peresmian GSC sekaligus pembentukan struktur kepengurusan Club.
Alhamdulillah pada hari itu semua anggota bisa hadir, bahkan malah bertambah dengan ikut bergabungnya Pak Yanto, Om Embe' dan Om Ocin ke GSC. Semangat dan antusiasme anggota sangat tinggi, entah karena mau ada acara persemian GSC atau karena nanti ada acara ngeliwet bareng (makan nasi liwet bareng), hanya mereka yang bisa menjawabnya....
Untuk Tikum kami pilih di gerbang Perum Taman Kirana, karena trek gobar kali ini yaitu ke Solear-Maja-Adiyasa. Sesuai jadwal kami kumpul di tkp sekitar jam 7 pagi, tapi masih ada 1-2 anggota yang belum hadir sesuai waktu yang ditentukan. Tapi karena sudah confirm ikut jadi kami tunggu sampai semua tiba.
Setelah anggota komplit, kami langsung start karena matahari mulai muncul dari persembunyiannya. Takut kesiangan jadi kami mulai mengayuh ke arah Solear, karena destinasi pertama adalah ke tempat wisata Solear.
Beranjak dari Solear, kami menuju ke arah Kopo - Kab. Serang dan nanti nyambung ke Maja - Adiyasa. Untuk Marshal trek kali ini adalah om Achuy, karena dia yang tau jalan2 tikus ke arah sini. Biar anti mainstream, kami pun memilih untuk melewati jalan yang tidak biasa, yaitu melintasi single trek di pesawahaan.
Setelah ngotorin Ban Sepeda, sekitar pukul 9.30 kami berhenti di pasar Maja untuk istirahat dan belanja logistik untuk ngeliwet. Om Achuy, om Dede dan Om Acenk yang belanja logistik, yang lain nunggu di depan sambil istirahat.
Selesai belanja, kami lanjut gowes ke arah Adiyasa menuju rumah om Dede. Yups... Rumah om Dede lah yang jadi finish point kali ini, dan beliau lah yang menawarkan agar acara peresmian GSC dirumahnya saja sambil ngeliwet bareng.
Tiba dirumah om Dede, kami istirahat sambil ngopi dan kongkow sesama anggota serta sekalian menyiapkan kebutuhan logistik untuk masak nasi liwet. Ko masak ya......??? Yups,,,, jangan heran, meskipun semua anggotanya cowok tapi beberapa diantara anggota kami ternyata pandai masak looohhh......... Om Achuy dan om Embe, merekalah koki andalan GSC. Masakannya maknyoooss...... sampai-sampai Om Samritra selalu lahap dan nambah kalo makan masakan mereka. wwkwkwkkkkk..
Singkat cerita, masak selesai dan nasi liwet siap dihidangkan. Dengan beralaskan beberapa pelepah daun pisang nasi liwet pun disajikan ditambah sambal dan ikan asin serta lalapan. Hmmmmmmm..... sangat menggugah selera. Tanpa basa-basi kami langsung makan bersama karena memang perut sudah tidak bisa diajak kompromi. Hehehheeeee... maklum lagi masa pertumbuhan......
wooowww benar2 makyoss, semua habis yang tersisa hanya daun pisangnya saja. hahahaha..... Lapar apa doyan ya.....????
Selesai makan, kami lanjutkan ke acara inti, yaitu acara peresmian GSC sekaligus membentuk Struktur kepengurusannya. Setelah diadakan sidang paripurna (Dah kaya anggota Dewan aja ya guys, pake acara paripurna segala... Wkwkkkkkkk) dan disepakati bersama oleh seluruh anggota maka tanggal 15 Januari 2017 diresmikan sebagai hari jadi Gowes Sakadaek Club (GSC) 🔨🔨🔨🔨 .
Lanjut ke sesi berikutnya yaitu pembentukan pengurus serta menentukan AD/ART. Layaknya sebuah oraganisasi atau komunitas, agar berjalan harus ada pengurusnya. Tidak terlalu banyak, disini kami hanya memilih Ketua & Wakil, Bendahara serta beberapa seksi untuk beberapa bidang.Teknisnya, untuk memilih ketua dengan cara voting, sedangkan untuk yang lainnya dipilih secara musyawarah mufakat. Berikut susunan struktur kepengurusan hasil sidang paripurna GSC :
Setelah terbentuk pengurus, Ketua langsung mengambil komando untuk rapat tentang AD/ADT serta pembuatan seragam(jersey) dan logo club. Untuk Jersey & logo Club didesign oleh om Khulaefi. Setelah hampir 1 bulan proses, akhirnya disepakati untuk jersey dan logo seperti gambar dibawah ini:
Design sudah fixed, kamipun langsung open PO untuk order Jersey GSC via online. Karena Jersey Komunitas sepeda agak susah juga nyari vendornya. Setelah memilah beberapa vendor, akhirnya kami putuskan untuk memesan ke vendor dari Daerah Ciamis-Jawa Barat. Untuk proses pembuatan Jersey sendiri memakan waktu sekitar 3 mingguan.
Selama proses produksi jersey, ternyata banyak goweser yang ingin gabung dengan GSC. Dan data peserta pembuatan jersey pun bertambah. Dari semula yang hanya belasan, sampai jadi 27 yang ikut bikin jersey. Woowwww.... excited.... jadi tambah banyak deh anggota GSC.
Akhirnya setelah 3 mingguan, Jersey selesai produksi dan siap dikirim. Kamipun melunasi sisa biaya dan bayar ongkirnya agar jersey segera dikirim. Dalam waktu 2 hari, paket Jersey telah kami terima. Lalu kami info ke anggota kalau jersey sudah diterima, dan akan dibagikan pada saat Gobar ke Danau Biru sekalian Lauching.
Beberapa bulan kemudian racun GSC kembali memakan korban, kali ini korbannya adalah Pak Cecep, om Fadly & om Iyad. Mantaaaaap, makin banyak deh anggota kami.
Dengan semakin banyaknya anggota dan agar GSC makin eksis didunia perGowesan, kamipun makin sering mengadakan acara Gowes Bareng setiap minggu Pagi. Dan tak jarang pula kami gowes ke luar kota untuk refreshing dan sekaligus gathering anggota.
Tak hanya acara Gowes, untuk mempererat tali silaturahmi kamipun sering mengadakan acara bersama anggota beserta keluarga. Tak ayal, GSC pun seperti menjadi keluarga baru bagi semua anggotanya.
Berikut beberapa potret kebersamaan anggota GSC & Family :
Demikian Story of GSC, Sungguh luar biasa, dimulai dari sekedar hobi dan suka-suka tak disangka sampai menjadi keluarga seperti sekarang ini. Dengan perbedaan latar belakang, karakter dan tingkah laku anggota membuat suasana club ini jadi lebih hidup.
"Kebersamaan itu mahal dan tak ternilai harganya. Maka beruntunglah bagi orang-orang yang mampu membelinya. Yaitu orang-orang yang peduli pada kebersamaan dengan keluarga dan orang terdekatnya"
Keep your style Guys,,,,,, Semoga makin Kompak GSC.....💪💪💪
#Janganlupabahagia
#hidupbersamaharusdijaga
#indahnyakebersamaan
Salam Sakadaek 🙏
Salam 2 Pedal 🚵🚵🚵
Semoga kita semua diberikan sehat Jasmani & Rohani. Amiin....
Masih dengan tema Story Of GSC, postingan kali ini merupakan kisah lanjutan dari Story Of GSC Part.1. Di part.2 ini kami akan cerita tentang Diresmikannya Sakadaek menjadi Club Sepeda. Untuk lebih jelasnya langsung aja kita menuju ke TeKaPe.........
Dengan semakin banyaknya anggota dan makin ramainya para pecinta Sepeda MTB kami pun mulai berencana untuk membuat Club Sepeda yang resmi. Lewat obrolan-obrolan di grup bahkan tak jarang pula kami adakan acara Gobar (Gowes Bareng) dan Kopdar dengan anggota untuk membahas tentang peresmian Club Sepeda.
Setelah konsep selesai dan disepakati bersama, akhirnya kami undang semua anggota untuk acara Gowes Bareng pada hari Minggu tanggal 15 Januari 2017. Untuk Gobar kali ini, kami tekankan kepada semua anggota agar hadir karena setelah Gobar kita akan adakan acara Peresmian GSC sekaligus pembentukan struktur kepengurusan Club.
Alhamdulillah pada hari itu semua anggota bisa hadir, bahkan malah bertambah dengan ikut bergabungnya Pak Yanto, Om Embe' dan Om Ocin ke GSC. Semangat dan antusiasme anggota sangat tinggi, entah karena mau ada acara persemian GSC atau karena nanti ada acara ngeliwet bareng (makan nasi liwet bareng), hanya mereka yang bisa menjawabnya....
Untuk Tikum kami pilih di gerbang Perum Taman Kirana, karena trek gobar kali ini yaitu ke Solear-Maja-Adiyasa. Sesuai jadwal kami kumpul di tkp sekitar jam 7 pagi, tapi masih ada 1-2 anggota yang belum hadir sesuai waktu yang ditentukan. Tapi karena sudah confirm ikut jadi kami tunggu sampai semua tiba.
![]() |
| Sarapan dulu sambil nunggu yang belum hadir |
![]() |
| Taman Wisata Kramat Solear |
Setelah ngotorin Ban Sepeda, sekitar pukul 9.30 kami berhenti di pasar Maja untuk istirahat dan belanja logistik untuk ngeliwet. Om Achuy, om Dede dan Om Acenk yang belanja logistik, yang lain nunggu di depan sambil istirahat.
![]() |
| Sepertinya Om Ocin Lelah 😀 |
Tiba dirumah om Dede, kami istirahat sambil ngopi dan kongkow sesama anggota serta sekalian menyiapkan kebutuhan logistik untuk masak nasi liwet. Ko masak ya......??? Yups,,,, jangan heran, meskipun semua anggotanya cowok tapi beberapa diantara anggota kami ternyata pandai masak looohhh......... Om Achuy dan om Embe, merekalah koki andalan GSC. Masakannya maknyoooss...... sampai-sampai Om Samritra selalu lahap dan nambah kalo makan masakan mereka. wwkwkwkkkkk..
![]() |
| Penampakan Rumah om Dede |
Selesai makan, kami lanjutkan ke acara inti, yaitu acara peresmian GSC sekaligus membentuk Struktur kepengurusannya. Setelah diadakan sidang paripurna (Dah kaya anggota Dewan aja ya guys, pake acara paripurna segala... Wkwkkkkkkk) dan disepakati bersama oleh seluruh anggota maka tanggal 15 Januari 2017 diresmikan sebagai hari jadi Gowes Sakadaek Club (GSC) 🔨🔨🔨🔨 .
Lanjut ke sesi berikutnya yaitu pembentukan pengurus serta menentukan AD/ART. Layaknya sebuah oraganisasi atau komunitas, agar berjalan harus ada pengurusnya. Tidak terlalu banyak, disini kami hanya memilih Ketua & Wakil, Bendahara serta beberapa seksi untuk beberapa bidang.Teknisnya, untuk memilih ketua dengan cara voting, sedangkan untuk yang lainnya dipilih secara musyawarah mufakat. Berikut susunan struktur kepengurusan hasil sidang paripurna GSC :
![]() |
| Struktur Organisasi GSC |
![]() |
| Logo GSC |
![]() |
| Design Jersey GSC |
Selama proses produksi jersey, ternyata banyak goweser yang ingin gabung dengan GSC. Dan data peserta pembuatan jersey pun bertambah. Dari semula yang hanya belasan, sampai jadi 27 yang ikut bikin jersey. Woowwww.... excited.... jadi tambah banyak deh anggota GSC.
Akhirnya setelah 3 mingguan, Jersey selesai produksi dan siap dikirim. Kamipun melunasi sisa biaya dan bayar ongkirnya agar jersey segera dikirim. Dalam waktu 2 hari, paket Jersey telah kami terima. Lalu kami info ke anggota kalau jersey sudah diterima, dan akan dibagikan pada saat Gobar ke Danau Biru sekalian Lauching.
| Lauching Jersey GSC |
Beberapa bulan kemudian racun GSC kembali memakan korban, kali ini korbannya adalah Pak Cecep, om Fadly & om Iyad. Mantaaaaap, makin banyak deh anggota kami.
Dengan semakin banyaknya anggota dan agar GSC makin eksis didunia perGowesan, kamipun makin sering mengadakan acara Gowes Bareng setiap minggu Pagi. Dan tak jarang pula kami gowes ke luar kota untuk refreshing dan sekaligus gathering anggota.
![]() |
| Gowes ke Kampung Domba-Pandeglang |
![]() |
| Gowes ke hutan Pinus, Kawah Ratu-Bogor |
![]() |
| Bike to Camp, Curug Seribu-Bogor |
Berikut beberapa potret kebersamaan anggota GSC & Family :
Demikian Story of GSC, Sungguh luar biasa, dimulai dari sekedar hobi dan suka-suka tak disangka sampai menjadi keluarga seperti sekarang ini. Dengan perbedaan latar belakang, karakter dan tingkah laku anggota membuat suasana club ini jadi lebih hidup.
"Kebersamaan itu mahal dan tak ternilai harganya. Maka beruntunglah bagi orang-orang yang mampu membelinya. Yaitu orang-orang yang peduli pada kebersamaan dengan keluarga dan orang terdekatnya"
Keep your style Guys,,,,,, Semoga makin Kompak GSC.....💪💪💪
#Janganlupabahagia
#hidupbersamaharusdijaga
#indahnyakebersamaan
Salam Sakadaek 🙏
Salam 2 Pedal 🚵🚵🚵
Story Of Gowes Sakadaek Club (GSC) Part.1
Assalamu alaikum Wr. Wb.
Salam 2 Pedal
Untuk kali ini kita akan mengupas tuntas tentang Gowes Sakadaek Club (GSC). Mulai dari awal berdirinya, arti dari nama sakadaek sampai diresmikan menjadi Gowes Sakadaek Club.
Agak bingung juga mau mulai dari mana, karena meskipun baru sekitar 2 tahunan tapi begitu banyak cerita dan pengalaman menarik yang telah dilalui bersama GSC.
Awal Berdirinya GSC
GSC digagas oleh Om Syam & Om Aep sekitar 3 tahun yang lalu. Bisa dibilang mereka inilah sang "founding fathers" Gowes Sakadaek Club. Karena hanya berdua, jadwal gowesnya pun masih semaunya, asal waktunya pas dan keduanya bisa ya berangkat...
Lebih dari 3 bulan hanya gowes berdua, mereka pun mulai mencari teman yang punya sepeda untuk gabung. Tetapi ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan, untuk dapat teman yang sudah punya sepeda, apalagi disuruh beli baru itu sulit. Mulai dari harga sepeda yang katanya mahal lah, ini lah, itu lah.... dan dengan alasan yang lainnya. Dan kebetulan saat itu memang didaerah kami belum terlalu familiar juga dengan olahraga sepeda MTB ini.
Tak mau menyerah sama keadaan, dan dengan misi "Memasyarakatkan Gowes serta Menggoweskan Masyarakat" di daerah kami, mereka pun terus mencari bahkan membujuk teman serta kerabat agar mau beli sepeda. Kalau istilah GSC kami sebut "Ngeracun" (red. membujuk/ngerayu).
Zaman sekarang, media sosial merupakan sarana yang paling tepat dan cepat untuk mempromosikan sesuatu. Dan mereka pun mulai meyebar virus Gowes dengan cara memposting foto2 saat sedang gowes di media sosial mereka.
Booomm.... tak lama kemudian, promosi kami membuahkan hasil. Akibat postingan dan sering pasang DP foto2 lagi gowes, ada teman yang berminat untuk gabung yaitu Om Uchu. Jadilah mereka trio Sakadaek 😀.. eiitttt tapi belum Resmi ya pake nama sakadaek....
Beberapa bulan kemudian virus gowes mereka kembali memakan korban. Kali ini korbannya adalah Om Achuy Al mujahid alias Samsul Arifin. Pertama kali om Achuy gabung gowes bertepatan dengan acara Fun Bike ulang tahun Kecamatan Tigaraksa ke-70. Inipun jadi acara Perdana mereka ikut event Fun Bike seperti ini. (maklum newbie....)
Setelah acara ini, semangat gowes mereka semakin meningkat. Meskipun ga rutin setiap minggu (bentrok dengan jadwal kerja & kuliah om Aep), tapi mereka sudah semakin sering gowes bareng. Kadang berempat, tapi lebih sering bertiga yaitu Om Aep, Syam & Achuy. Karena kebetulan rumah mereka berdekatan sedangkan Om Uchu agak Jauh yaitu di Balaraja.
Setelah lama bertahan dengan formasi 4 sekawan, anggota kami pun bertambah 1 goweser lagi yaitu Om Samritra. Jadilah kami Boy Band Sakadaek. Hahahaha....
Ketika sudah lengkap berlima inilah mulai dibentuk Gowes Sakadaek. Berawal dari ide om Syam yang tiba2 mengundang yang lain untuk Join ke grup BBM dengan nama "Gowes Sakadaek". Sejak saat itulah kami mulai memproklamirkan diri dengan nama Gowes Sakadaek.
Arti dan Makna "Sakadaek"
Secara etimologi, Sakadaek berasal dari Bahasa Sunda yang artinya "Semaunya atau Sesukanya". Terus apa makna Sakadaek ko bisa dipakai untuk Club kami...???
Setelah kami wawancara dengan Sang Proklamator (Jhaaaa udah kaya bikin negara aja ya....), Sakadaek diambil untuk jadi nama Club berdasarkan dengan karakter anggotanya (saat itu : Om Syam, Aep, Uchu, Achuy & Om Samritra) yang jadwal Gowesnya semaunya mereka aja. Filosofinya adalah gowes bebas sesukanya tanpa ada paksaan dan ikatan yang penting hepi... Selain itu, agar lebih mudah diingat dan unik. Atas dasar itulah kami menamakan Club Kami Gowes Sakadaek.
Beberapa bulan kemudian, anggota kami bertambah dengan bergabungnya om Indra dan om Andik. Aseeeeekkk..... tambah rame ni... Semangat gowes pun makin meningkat.
Para pecinta sepeda mulai menjamur di daerah kami. Hampir setiap minggu pagi banyak para goweser yang lalu lalang disepanjang jalan terutama yang menuju kawasan wisata seperti Keramat Solear dan Danau Biru. Dan waktu itu pula sering ada acara Fun Bike jadi semakin menarik minta masyarakat untuk bersepeda.
Dengan semakin maraknya para goweser, maka kamipun tak terlalu berat mencari rekan untuk gabung di club kami. Karena setelah om Indra & Andik, kemudian gabung lah Om Oki. Tapi sayang hanya beberapa bulan sampai diresmikannya GSC doi ga nongol2 lagi. Meskipun begitu om Oki tetap masuk catatan sejarah perjalanan GSC.
Pada Bulan September 2016, Kecamatan Cisoka mengadakan acara Fun Bike untuk memeriahkan hari ulang tahunnya yang ke34. Kamipun ikut berpartisipasi untuk ikut acara tersebut. Disinilah kami bertemu dengan om Dede (Ketua kami sekarang). Kami ajak Doi untuk Gabung, karena kasihan dia ga punya temen gowes. hahahaha.... Piss Paketu....
Setelah om Dede gabung, dia ajak teman2nya untuk ikutan join ke GSC yaitu Om Ifank, Om Aef, Om Klink, dan Om Azis. Menyusul kemudian Om Acenk dan Om Eri yang join ke GSC.
Tak lama berselang ada Om Alit yang ikutan gabung.
Dengan semakin banyaknya anggota yang join, kamipun mulai berdiskusi lewat grup untuk meresmikan Gowes Sakadaek Club dengan membentuk stuktur organisasi, membuat seragam & logo Club serta membentuk ADRT seperti oragnisasi pada umumnya.
Sampai disini dulu ya gaeeeesssssss......
Nantikan cerita selanjutnya di Part.2
Happy Cycling
#JanganLupaBahagia
berikut foto2 kami semasa pra-GSC 😁
Salam 2 Pedal
Untuk kali ini kita akan mengupas tuntas tentang Gowes Sakadaek Club (GSC). Mulai dari awal berdirinya, arti dari nama sakadaek sampai diresmikan menjadi Gowes Sakadaek Club.
Agak bingung juga mau mulai dari mana, karena meskipun baru sekitar 2 tahunan tapi begitu banyak cerita dan pengalaman menarik yang telah dilalui bersama GSC.
Awal Berdirinya GSC
GSC digagas oleh Om Syam & Om Aep sekitar 3 tahun yang lalu. Bisa dibilang mereka inilah sang "founding fathers" Gowes Sakadaek Club. Karena hanya berdua, jadwal gowesnya pun masih semaunya, asal waktunya pas dan keduanya bisa ya berangkat...
![]() |
| Sang founding fathers GSC |
Tak mau menyerah sama keadaan, dan dengan misi "Memasyarakatkan Gowes serta Menggoweskan Masyarakat" di daerah kami, mereka pun terus mencari bahkan membujuk teman serta kerabat agar mau beli sepeda. Kalau istilah GSC kami sebut "Ngeracun" (red. membujuk/ngerayu).
Zaman sekarang, media sosial merupakan sarana yang paling tepat dan cepat untuk mempromosikan sesuatu. Dan mereka pun mulai meyebar virus Gowes dengan cara memposting foto2 saat sedang gowes di media sosial mereka.
Booomm.... tak lama kemudian, promosi kami membuahkan hasil. Akibat postingan dan sering pasang DP foto2 lagi gowes, ada teman yang berminat untuk gabung yaitu Om Uchu. Jadilah mereka trio Sakadaek 😀.. eiitttt tapi belum Resmi ya pake nama sakadaek....
![]() |
| Trio Sakadaek (ki-ka : Om Aep,Om Uchu & Om Syam) |
Beberapa bulan kemudian virus gowes mereka kembali memakan korban. Kali ini korbannya adalah Om Achuy Al mujahid alias Samsul Arifin. Pertama kali om Achuy gabung gowes bertepatan dengan acara Fun Bike ulang tahun Kecamatan Tigaraksa ke-70. Inipun jadi acara Perdana mereka ikut event Fun Bike seperti ini. (maklum newbie....)
![]() |
| Fun Bike HUT Kec. Tigaraksa ke-70 |
![]() |
| Om Aep (depan), Om Achuy (tengah), Om Syam (belakang) |
Setelah lama bertahan dengan formasi 4 sekawan, anggota kami pun bertambah 1 goweser lagi yaitu Om Samritra. Jadilah kami Boy Band Sakadaek. Hahahaha....
![]() |
| Cuma berempat, Om Uchu ga bisa gabung |
![]() |
| Om Samritra (Kanan Belakang) yang badannya paling Macho 😀 |
Ketika sudah lengkap berlima inilah mulai dibentuk Gowes Sakadaek. Berawal dari ide om Syam yang tiba2 mengundang yang lain untuk Join ke grup BBM dengan nama "Gowes Sakadaek". Sejak saat itulah kami mulai memproklamirkan diri dengan nama Gowes Sakadaek.
Arti dan Makna "Sakadaek"
Secara etimologi, Sakadaek berasal dari Bahasa Sunda yang artinya "Semaunya atau Sesukanya". Terus apa makna Sakadaek ko bisa dipakai untuk Club kami...???
Setelah kami wawancara dengan Sang Proklamator (Jhaaaa udah kaya bikin negara aja ya....), Sakadaek diambil untuk jadi nama Club berdasarkan dengan karakter anggotanya (saat itu : Om Syam, Aep, Uchu, Achuy & Om Samritra) yang jadwal Gowesnya semaunya mereka aja. Filosofinya adalah gowes bebas sesukanya tanpa ada paksaan dan ikatan yang penting hepi... Selain itu, agar lebih mudah diingat dan unik. Atas dasar itulah kami menamakan Club Kami Gowes Sakadaek.
Beberapa bulan kemudian, anggota kami bertambah dengan bergabungnya om Indra dan om Andik. Aseeeeekkk..... tambah rame ni... Semangat gowes pun makin meningkat.
![]() |
| Yang Helmnya Kembar, Om Indra (Depan) & Andik (Belakang) |
Dengan semakin maraknya para goweser, maka kamipun tak terlalu berat mencari rekan untuk gabung di club kami. Karena setelah om Indra & Andik, kemudian gabung lah Om Oki. Tapi sayang hanya beberapa bulan sampai diresmikannya GSC doi ga nongol2 lagi. Meskipun begitu om Oki tetap masuk catatan sejarah perjalanan GSC.
![]() |
| Om Oki (Paling Depan) |
![]() |
| Om Dede (kanan depan) |
Tak lama berselang ada Om Alit yang ikutan gabung.
Dengan semakin banyaknya anggota yang join, kamipun mulai berdiskusi lewat grup untuk meresmikan Gowes Sakadaek Club dengan membentuk stuktur organisasi, membuat seragam & logo Club serta membentuk ADRT seperti oragnisasi pada umumnya.
Sampai disini dulu ya gaeeeesssssss......
Nantikan cerita selanjutnya di Part.2
Happy Cycling
#JanganLupaBahagia
berikut foto2 kami semasa pra-GSC 😁























































