Camping Ceria di Curug Seribu - Bogor

Salam Sakadaek

Apa kabar Sobat Sakadaek, Semoga kita semua senantiasa diberikan nikmat sehat walafiat oleh Allah SWT.... Aamiin........

Sobat Sakadaek, kali ini kami akan berbagi cerita tentang trips Sakadaek yang ngadain acara Camping di kawasan Gunung Bunder yang masih masuk kawasan Gunung Salak Endah-Bogor, tepatnya di Curug Seribu.

Berdasarkan hasil keputusan rapat paripurna GSC di awal bulan, bahwa kami akan mengadakan acara Bike to Camp ke Bogor. Setelah searching2 informasi lokasi camping ground di daerah Bogor, akhirnya kami putuskan untuk acara kali ini di salah satu destinsai wisata di Kawasan Gunung Bunder yaitu di Camping Ground Curug Seribu.
Gunung Bunder merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Pamijahan, Bogor. Kawasan Gunung Bunder ini memiliki ketinggian antara 750 hingga 1.050 meter dari permukaan air laut dan sebagian besar berupa hutan milik Perhutani yang ditanami dengan pohon pinus.

Di kawasan Gunung Bunder ini, kita bisa menemukan beberapa air terjun (Curug) yang sangat menarik, antara lain Curug Seribu, Curug Ngumpet, Curug Pangerang, Curug Cigamea dan Curug Cihurang. Selain air terjun, di Gunung Bunder kita juga bisa mengunjungi Kawah Ratu. Kepundan kawah ini selalu mengeluarkan gas H2S (asam belerang) dengan bau yang khas. Untuk mencapai kawah ini, pengunjung harus melewati trek yang lumayan sulit dan jauh, yaitu sekitar 14 km berjalan kaki atau selama 3 hingga 4 jam. 

Oke gaeeeessss, itulah sedikit informasi tentang kawasan Gunung Bunder. Sekarang kita kembali ke Laptop..... 

Destinasi sudah fixed, tinggal waktu dan teknis yang masih belum beres karena ada beberapa anggota yang masih harus menyesuaikan waktu dengan keperluan pekerjaan dan keluarga. Sampai H -10 baru bisa diputuskan, bahwa acara akan diadakan pada tanggal 29-30 April 2017. 

Sedangkan untuk teknis pemberangkatan awalnya kami sepakati sesuai dengan tema acara ini yaitu Bike to Camp, maka teknisnya ialah kami gowes kemudian camping di tekape. Tetapi setelah mendekati hari H, ada beberapa PolDa (Polisi-Dapur) / istri dan keluarga anggota yang mau join di acara ini. Awalnya sedikit bingung gimana ngajaknya.... Dilema Sob..... diajak bingung ga diajak bisa jadi masalah. Bisa2 ga dikasih jatah sama Polda. Hahahaaa.......

Oleh karena itu, kami berunding kembali untuk mencari win-win solution, agar acara tetap berjalan dan semua bisa ikut. Akhirnya, hasil kesepakatan bersama bahwa untuk teknis pemberangkatan kita ubah menjadi Sepeda di loading dengan mobil pick up, dan anggota naik motor. Sedangkan untuk acara gowes kami putuskan untuk mencari spot di tekape aja. Dengan demikian Tema acarapun berubah dari Bike to Camp menjadi Camp to Bike. Hahahahaaaaaa..... Lebih detailnya kami namakan aja Camping Ceria.

Dan ternyata dengan perubahan teknis pemberangkatan ini ada hikmahnya juga loh Sob.... Beberapa anggota yang tadinya ga bisa join karena berbagai alasan dan keperluan, akhirnya bisa join meskipun berbeda jadwal berangkatnya aja. Oleh karena itu, untuk teknis pemberangkatan kami bagi jadi 2 Sesi. Sesi 1 berangkat pagi sedangkan sesi 2 berangkat sore.

Sabtu pagi tanggal 29 April 2017 semua sepeda serta peralatan & perlengkapan camping sudah terkumpul di Base Camp. Sesuai jadwal, untuk yang sesi 1 berangkat pukul 9 pagi. Anggota yang ikut rombongan pagi sudah kumpul di base camp sejak jam 7.30. Mereka mempersiapkan semua peralatan dan loading sepeda ke mobil.
Om Samson & Om Achuy sedang loading Sepeda
Pukul 8.30 semua perlengkapan sudah selesai diloading. Total sepeda yang diloading adalah 11, sesuai dengan anggota yang akan ikut ngeCamp.
Selesai Loading
Setelah istirahat sebentar para anggota yang ikut sesi 1 langsung siap-siap untuk start agar tidak kesiangan. Ya, tepat pukul 9.00 WIB kloter 1 acara Camping Ceria GSC take off menuju TeKaPe.
Kloter 1 Siap Berangkat....
Anggota yang ikut kloter 1 yaitu : om Dede (Ketua) & istri, Om Samson, Om Aep, Om Achuy, Om Acenk serta Om Embe & Istri. Sebenarnya sesuai teknis awal semua anggota naik motor, tetapi karena beberapa pertimbangan akhirnya Anggota kloter 1 ikut diloading di mobil pick up bareng sepeda & perlengkapan acara kecuali om Embe yang bawa motor, karena ada keperluan di hari minggu maka dia ga bisa ikut nge-camp dan harus balik lagi sore harinya. Sayang sekali ya om embe.... tapi meskipun demikian, kami sangat mengapresiasi partisipasinya yang tetap ngebela2in hadir meskipun ga bisa full time.
Om Aep, om Samson, om Acenk & om Achuy yang ikut di mobil loading
Rute yang kami tempuh menuju TKP ialah dari Base Camp menuju ke area perumahan Taman Adiyasa kemudian ke Arah Jalan Raya Tenjo-Jasinga. Di simpang Jasinga, tepatnya di depan polsek Jasinga kami belok kiri menuju ke Jalan arah Cigudeg-Leuwiliang-Bogor. Setelah Lewat Pasar Leuwiliang tepatnya di Cibatok kami belok kanan ke Jl. Kapten Dasuki Bakri, kemudian lanjut ke Jl. Pamijahan menuju ke arah Jl. Gunung Salak Endah.

Setelah menempuh perjalanan selama 3 jam, kloter 1 tiba di gerbang masuk Kawasan Gunung Salak Endah. Digerbang ini lah semua pengunjung diharuskan membayar tiket masuk kawasan, belum termasuk ke Lokasi wisata ya Sob... Harga tiket Per Orang yaitu 10rb, sedangkan untuk kendaraan Sepeda motor 5rb, mobil 25rb.

Sekitar pukul 12.30 kloter 1 tiba di kawasan Curug Seribu dan langsung menuju area parkir yang ada di depan posko lokasi wisata. Tak lama setelah parkir, Paketu dan beberapa anggota langsung menuju ke posko untuk mengurus administrasi sedangkan yang lain menunggu di warung di sekitar area parkir sambil beristirahat, Ga tau jajan apa engga tuh yang nunggu... wakakakkkkkkk

Setelah nego dan lobi-lobi sama pengelola serta dengan pertimbangan jumlah peserta yang lumayan banyak akhirnya kami dapat diskon untuk tiket masuk Camping ground. Per orang dikenai tarif 10rb sudah full servis yaitu free tiket masuk area wisata curug, toilet dan beberapa fasilitas penunjang lainnya.

Oke Sob, administrasi udah beres tinggal unloading barang di mobil lalu angkut ke area camping ground. Tanpa menunggu lama, semua anggota kloter 1 bergegas menurunkan Sepeda serta perlengkapan yang ada di mobil. Setelah selesai kemudian membawa perlengkapan tsb ke area Camping ground. Jarak Posko ke Camping ground tidak jauh, hanya medannya saja yang menanjak jadi lumayan menguras tenaga juga Sob....

Tawa ceria anggota saat proses unloading
Sampai di Camping ground, mereka mulai mencari area yang paling pas untuk lokasi camp serta mempersiapkan perlengakapan camping dan mulai mendirikan tenda. Sesuai jumlah peserta yang ikut ngeCamp yaitu 14 orang dewasa, maka kami mendirikan 7 tenda dengan kapasitas 2 orang /tenda.

Butuh waktu hampir 2,5 jam dari proses unloading sampai beres semua dan siap pakai untuk acara nanti malam. Jreeeeeeeeeeeeng...... ini lah hasil kerja keras kloter 1


Tugas kloter 1 selesai, tinggal menunggu kloter 2 datang. Untuk event kali ini kami berikan credit point dan apresiasi yang sebesar-besarnya buat anggota kloter 1 atas kerja kerasnya untuk acara ini.

Pukul 16.30 Kloter 2 siap-siap berangkat menuju TKP. Mereka berkumpul di depan Indo****t di Taman Adiyasa. Om Ifank, Om Syam, Pak Yanto + Istri & Pak Cecep sudah standby tinggal om Klink dan Om Eri yang belum muncul. Setelah hampir jam5 sore, om Klink pun tiba tetapi om Eri belum nongol. Setelah dihubungi ternyata doi kena macet dan ga bisa bareng dan mempersilahkan kami untuk jalan duluan. Kebetulan om Eri bawa mobil karena doi ajak anak & istri untuk ikut acara ini. Atas kesepakatan tsb kloter 2 pun mulai tancap gas.....

Sekitar pukul 8 malam, kloter 2 tiba di Curug Seribu. Sempat bingung juga saat tiba, karena gelap kami ampe salah arah ke lokasi camping ground. Secara kebetulan, anggota kloter 1 ga ada yang bisa dihubungi. Tetapi entah feeling atau apalah, om Acenk & Om Samson datang menghampiri kami. Dan merekapun langsung diarahkan menuju lokasi camp GSC. Setelah parkir kendaraan, mereka langsung menuju ke camping ground untuk bergabung dengan rekan-rekan yang sudah standby di lokasi camp. Maka Lengkap sudah peserta camping ceria GSC.

Setelah memilih tenda untuk ditempati masing2, seluruh anggota berkumpul dan ada breafing untuk membahas susunan acara. Hasilnya, untuk malam hari kita adain acara api unggun serta kongkow sambil ngopi. Sedangkan untuk acara besok, pagi kami gowes, setelah makan siang lanjut acara bebas yaitu masuk ke area wisata air terjun/curug.

Selesai briefing, kami langsung siap-siap untuk acara api unggun. Sebagian anggota bergegas untuk mencari ranting dan kayu-kayu kering sedangkan yang lainnya mempersiapkan perlengkapan serta kebutuhan logistik lainnya. Setelah semua siap, kami langsung mulai acara api unggun. Acara ini kami adakan dengan tujuan untuk mempererat tali persahabatan antar anggota. Karena diacara ini kami isi dengan acara makan bareng, ngopi serta main gitar sambil nyanyi-nyanyi bersama. Pukul 00.30 acara selesai, kami langsung tutup serta mengistruksikan ke semua anggota untuk istirahat dan tidur agar besok pagi fit untuk mengikuti acara selanjutnya.

Kicau burung serta gemuruh angin khas pegunungan membangunkan kami di pagi hari, satu per satu anggota mulai keluar dari tenda untuk melanjutkan acara selanjutnya yaitu gowes. Sebelum berangkat gowes kami sarapan dulu. Menu sarapan pagi ini adalah Nasi Goreng Spesial made in Pak Cecep. Sungguh luar biasa Nasgor buatan Pak Cecep ini ampe bikin Om Ifank ketagihan..Wakakakakakkk....

Selesai sarapan, kami mulai siap-siap untuk gowes. Untuk treknya kami akan menjelajah jalur sepanjang kawasan gunung bunder saja. Sengaja ga nyari trek ektrem dan jauh karena akan ada acara lagi setelah gowes. Ooo iya, selama kami gowes para istri & keluarga anggota yang ikut menunggu di lokasi Camp sambil mempersiapkan makanan untuk makan siang.
Persiapan sebelum ngeTrek
 

Semua anggota sudah Ready, Bismillah kamipun langsung mengendarai sepeda dan mulai jalan keluar area Camping ground ke arah gerbang utama Curug Seribu. Tiba di jalan utama jalur kawasan Gunung Bunder, kami belok kanan ke arah hutan pinus serta beberapa lokasi wisata yang lainnya. 
Udara pegunungan yang sejuk membuat suasana gowes kali ini terasa berbeda. Yups, karena ini merupakan event gowes GSC perdana ke wilayah pegunungan. Medan yang kami tempuh adalah aspal, karena memang jalur utama gunung bunder menuju ke Taman Nasional Halimun Salak.
Meskipun Aspal tetapi lumayan nguji dengkul juga Sob, soalnya Trek yang kami lalui adalah menuju ke atas. So...hampir seluruh treknya adalah tanjakan.
Korban Uji Dengkul.....
Jarak gowes kali ini hanya sekitar kurang lebih 10KM, sengaja ga jauh-jauh karena ga enak para GSC Woman & Fam's ditinggal di tenda. Setelah kami rasa cukup uji dengkulnya, kamipun segera balik kanan ke lokasi camp. Selama perjalanan banyak spot2 menarik yang sayang kalau dilewatkan untuk foto2. Olahraga perlu tapi Narsis juga penting loh Sob... hahahaha.......
 
 
Sekitar pukul 9.30 kami tiba kembali di area parkiran curug seribu. Setalah semua anggota tiba, kami langsung loading sepeda ke mobil, agar setelah acara selesai tidak terlalu repot. Loading beres, kami berjalan menuju ke lokasi Camp, setiba disana tercium aroma masakan yang menggugah selera, ternyata GSC Woman sedang masak dan hampir selesai. Pas banget timingnya ya Sob.... Pulang gowes perut laper, makanan udah ada yang nyiapin... Hehehehe... Engga menunggu lama lagi, kamipun berkumpul dan makan bersama.

Setelah makan kami istirahat sejenak sambil siap-siap untuk acara ke wisata air terjun. Serasa ada yang kurang jika kita kesini tapi ga mandi di air terjun.. Sekilas info aja ni Sob, ternyata di area Curug Seribu ini ada 2 curug yaitu Curug Seribu dan Curug Ciparay. Dengan pertimbangan ada anak-anak, akhirnya kami memilih ke Curug Ciparay aja yang aksesnya tidak terlalu ekstrim.

Pukul 11 kami start menuju Curug. Jalur menuju ke lokasi bisa dibilang mudah untuk dilalui, hanya pas beberapa meter sebelum curug aja jalannya lumayan curam dan agak licin Sob.... jadi kita kudu hati2 dan waspada ya.... 

Tidak semua anggota ikut pergi ke Curug. Pak Cecep, om Achuy & Om Acenk memilih untuk standby di Camp, sedangkan yang lain berangkat. Mereka sengaja standby untuk nanti sekalian bongkar tenda. Jadi setelah yang lain kembali tenda udah selesai di bongkar dan kami tinggal packing barang2 pribadi dan siap2 untuk pulang. Sungguh mulia sekali ya Sob ketiga orang ini.... Makasih ya Pak Cecep, om achuy & om acenk.....

Butuh waktu setengah jam lebih untuk sampai di Curug Ciparay, lumayan menguras tenaga juga Sob... Tetapi rasa lelah itu langsung terbayar lunas setelah kami tiba di lokasi air terjun. Suara gemuruh air terjun, pemandangan yang indah serta udara sejuk di sekitar air terjun membuat jiwa-raga terasa fresh. Tak menunggu waktu lagi kamipun langsung bergegas mandi di air terjun.
Berikut foto2 kebersamaan kami sewaktu di Curug Ciparay :





Dingin dan jernihnya air disini benar2 menyegarkan dan sekaligus recharge tenaga juga Sob... tentunya buat nanjak balik ke lokasi Camp. Hahahaha....
Setelah puas mandi dan menikmati suasan di air terjun (serta berfoto2 juga ya...), kamipun segera kembali ke lokasi Camp. Dan kebetulan waktu itu cuaca juga mulai mendung, jadi sebelum hujan kami segera kembali ke atas.

Jam 2 siang, kami tiba kembali di lokasi Camp. Sesampai disana, tenda sudah selesai di bongkar dan kamipun langsung berkemas serta langsung siap2 pulang. Selesai packing, kami langsung menuju parkir kendaraan. Sekitar jam 3, kami start pulang dan tiba di base camp sebelum magrib.

Alhamdulillah acara ini berjalan lancar dan sukses, semua anggota puas dan bahagia dan berkat acara ini pula rasa persahabatan serta kekeluargaan kami menjadi semakin kuat.

Sekian dulu ya Sob,,, Sampai jumpa di trips berikutnya,,,,,,,,,,

Salam 2 Pedal

Salam Sakadaek 




Gowes ke Cihuni Hill Park

Selamat Pagi Sobat Sakadaek.....

Salam 2 Pedal

Hai...hai..... kangen ya sama cerita terbaru Sakadaek....
Karena udah lama ni ga posting cerita, mohon maaf ya karena kesibukan admin jadi belum bisa bikin cerita. Untuk mengobati rasa rindu sobat sakadaek semua, kali ini kami akan berbagi cerita tentang trips Sakadaek ke Cihuni Hill Park, Tangerang.


Sekilas tengan Cihuni Hill Park 

Cihuni Hill Park populer juga dengan sebutan Trek Sepeda Cihuni atau Trek Sepeda Gunung Batu, merupakan salah satu trek sepeda MTB yang populer di kalangan goweser Jabodetabek khususnya. Popularitasnya bisa disejajarkan dengan Trek Sepeda Jalur Pipa Gas (JPG)-BSD. Meski berlokasi di Desa Cijantra, Kabupaten Tangerang, namun nama Cihuni tetap lekat menyemat pada jalur bersepeda ini.

Konon, di Kawasan Cihuni, Cijantra ini dulu terdapat 3 Jalur bersepeda yang sering disebut oleh Goweser sebagai Hill Park 1, 2 dan 3. Namun saat ini tinggal 1 trek yang efektif bisa digunakan oleh para pesepeda gunung untuk menyalurkan hobinya, yaitu tinggal Hill Park 1. Dua jalur lainnya, hampir seluruh wilayahnya terenggut oleh ‘tangan-tangan’ baja buldoser dan excavator developer yang memang memiliki kuasa hak atas pengembangan wilayah tersebut.

Trek Cihuni Hill Park 1 sendiri terletak di sebuah bukit di desa Cijantra. Penduduk sekitar menyebut bukit tersebut dengan Gunung Batu. Trek sepeda ini memiliki jarak tempuh kurang lebih tiga kilometer. Meski termasuk trek pendek namun obstacle yang ‘disuguhkan’ tak kalah menantang dibanding trek-trek sepeda ekstreem lainnya. Di sini, para Goweser ditantang untuk menaklukan tanjakan dan turunan yang berliku, bersambung dengan sedikit jalur landai.

Trips Sakadaek Ke Cihuni

Bersumber dari cerita teman dan membaca artikel tentang gowes ke Cihuni, kami pun tak mau ketinggalan untuk mencicipi trek yang sudah populer ini. Agar lebih menantang, kami putuskan untuk gowes dari rumah ke Cihuni tanpa loading. Untuk waktunya kami putuskan Hari Minggu tanggal 17 September 2017.

2 minggu sebelumnya Waketu menginformasikan di Grup WA akan Gowes ke Cihuni. Tapi karena banyak yang berhalangan dan keperluan lainnya, akhirnya yang bisa join hanya Waketu (Om Syam), om Achuy dan Om Acenk. Meskipun banyak anggota yang ga bisa join, tapi itu tak menyurutkan semangat mereka untuk tetap gowes ke Cihuni.

Karena Jarak dari Solear-Cihuni lebih dari 35KM, jadi kami putuskan untuk berangkat subuh agar sampai ke TKP masih pagi. Setelah Solat Subuh, om syam dan om acenk janjian di Depan Taman Kirana kemudian mereka berdua gowes menuju ke rumah om Achuy. Sampai dirumah om Achuy sekitar pukul 5 pagi, dan langsung berangkat menuju Cihuni menuju ke arah Cisoka.
Om Acenk lagi nunggu om Achuy dandan 😀
Oooh iya ada yang kelewat ni gaeess... Awalnya yang confirm ikut ke Cihuni ada 4 orang 1 lagi yaitu Pak Yanto (Sesepuh GSC), tetapi sampai waktu yang mereka tentukan Pak Yanto ga nongol2 dan ga bisa dihubungi pula HPnya. Setelah menunggu sekitar 15 menit, akhirnya Pak Yanto mereka tinggal karena mereka kesulitan untuk ngonteknya dan takut kesiangan pula. Maaf ya Pak....... #sungkem.

Kami mulai melanjutkan perjalanan gowes menyusuri jalan raya Cisoka-Tigaraksa. Sampai bunderan Bugel-Tigaraksa, banyak warga dan Para TNI yang berolahraga dan aktifitas lainnya. Selidik punya selidik ternyata di Lapangan sedang ada acara perayaan HUT TNI, dan mau ada acara Jalan Santai, bazar dan ada workshop alat2 tempur.
Fose di depan mobil Tempur
Tak lama disitu, mereka lanjutkan gowes karena jarak yang akan kami tempuh masih jauh. Mereka mengayuh menyusuri Jalan Raya Pemda ke arah Lampu Merah Cihideung, Cikupa. Tapi mereka memilih untuk tidak langsung ke Lampu merah tetapi belok ke jalan alternatif ke kampung Cibarengkok, lalu ke kampung Peusar, Cikupa. Sampai di Kampung Peusar mereka istirahat sekalian sarapan, karena waktu sudah menunjukan pukul 06.30 jadi perut pun sudah mulai keroncongan. 
Isi Tangki buat tambah tenaga
Selesai Sarapan, mereka lanjut gowes lagi ke arah Kawasan Citra Raya-Cikupa dan tiba di bundaran Mardi Gras. Dari Situ mereka lanjutkan gowes ke arah ECO Plaza kemudian keluar Citra Raya menuju ke arah Curug.

Tiba di Jalan Raya Curug, disinilah mulai ada perdebatan untuk memilih jalur ke Arah Cihuni, yaitu belok kiri ke Jalan Diklat Pemda Kab. Tangerang atau ke Kanan ke arah PLP. Setelah beberapa saat dan pertimbangan akhirnya mereka pilih belok kanan ke arah PLP dan pulangnya nanti ke arah Diklat Pemda. Sebenarnya Jalur yang lebih dekat adalah lewat ke Jalan Diklat Pemda, tetapi kami memilih ke arah PLP yang lebih jauh agar gowesnya lebih gerrrrrrrrrr sekaligus uji dengkul...... hahahaaaa
 
Trek yang mereka lalui hampir seluruhnya adalah Aspal dan Beton, full on road dan flat ga ada tanjakan. Kami gowes melewati Komplek Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI). Setelah lebih dari 1 jam menyusuri sepanjang kawasan STPI, mereka ketemu simpang Legok-Parung Panjang, dan kami belok kiri ke arah Jalan Raya Legok. 

Sekitar 15 menit kami tiba di belokan jalan Cijantra, Gunung Batu Asem (sebutan warga setempat). Dan Jalan inilah Jalur yang menuju ke Cihuni Hill Park. Jarak Dari Jalan Raya Legok menuju ke Cihuni Hill Park sekitar 2 KM.   

Sekitar Pukul 08.20 Trio GSC tiba di Cihuni Hill Park. Sampai di TKP sudah banyak goweser2 yang berkumpul di warung2 yang ada di sekitar kawasan Cihuni. Ada yang baru datang dan banyak juga yang sudah selesai ngeTrek ke Hill. Warung2 milik warga sekitar ini memang sengaja dibuat untuk berkumpul, kongkow dan jajan para goweser yang gowes ke Cihuni. Warung2 tsb menjual makanan buat sarapan, gorengan dan berbagai jenis minuman. Dan ada salah satu saung yang menjual perlengkapan Gowes. Lengkap lah untuk kebutuhan goweser.....

Karena tenaga mereka sudah mulai kendor karena sudah mengayuh cukup jauh, sampai di TKP kami putuskan untuk istirahat dulu di salah satu warung untuk melepas lelah dan dahaga serta mengumpulkan tenaga lagi untuk ngeTrek ke Hill Cihuni. Karena sudah sarapan, jadi mereka hanya memesan gorengan dan teh manis untuk recharge tenaga.

20 menit dirasa cukup buat istirahat, dan mereka mulai siap2 untuk mulai nyobain Trek Cihuni. Karena mereka masih pemula dan pertama kali kesini, jadi mereka ngikutin goweser lain untuk bareng. Karena disini memang ga nyediain marshall atau pemandu untuk ngeTrek. Dengan semangat dan rasa penasaran mereka mulai menyusuri Trek Cihuni yang sudah terkenal itu.

Setelah melewati beberapa belokan, ternyata sudah ada petunjuk arak di dalam. Sungguh sangat membantu bagi pemula seperti kami jadi ga khawatir salah jalur. Sekedar informasi, Kawasan Cihuni Hill Park ini memang dikelola oleh Komunitas Sepeda yang bernama Cihuni Bike Community. Mereka pula yang merawat dan menjaga trek ini agar makin bagus lagi. 

Awalnya mereka beriringan dengan goweser lain, tapi setelah melahap beberapa tanjakan tenaga mereka mulai kendor dan mulai ketinggalan dari rombongan. Akhirnya mereka memisahkan diri dan lanjut ngeTrek santai. (ngaku santai padahal udah lelah) Hahahahaaaaaaa....

Karena terlalu semangat, mereka agak hilang kendali dan ceroboh padahal masih awam dan buta kondisi treknya. Akibatnya ada 2 kejadian yang menyebabkan om Achuy dan om Acenk terjatuh. Pertama om Achuy yang mengalami kecelakaan, karena kurang hati2 dan dengan sedikit legeg (gaya) di sebuah turunan yang lumayan curam. Dia mencoba untuk menaklukan obstacle tersebut tapi apalah daya tangan tak sampai. Yups, saat beraksi doi tergelincir dan terjatuh hingga berguling-guling. Sungguh malang nasibmu Cuy.... wkwkwkwkkkkkk....
TeKaPe om achuy jatuh
Kejadian kedua terjadi pada om Acenk. Mirip dengan om achuy kejadian ini juga terjadi saat turunan. Keasikan melewati turunan landai tapi panjang, mereka terus meluncur tanpa ngerem. Tiba2 saat laju sepeda sedang kencang ada tikungan tajam alhasil.. Jebreeeeeeeeeeeedddd, gubrakkkkkk Om Acenk tersungkur karena tidak bisa mengendalikan laju sepeda saat tikungan tajam tsb. Kebetulan om acenk posisinya di depan jadi om syam dan om achuy langsung ngerem mendadak setelah om acenk jatuh. Momen ini sekaligus mematahkan pepatah "menyesal selalu datang belakangan". Karena kejadian ini membuat om acenk menyesal ada diposisi duluan. Heheheheeeeeee..... Akibat kejadian tsb, om acenk mengalami kram dan ada memar dibagian paha.
Om Acenk terkapar

Meskipun ada petunjuk arah tapi tidak ada rambu2 lalu lintas seperti di jalan raya saat ada turunan, tanjakan dan tikungan tajam.  Jadi bagi pemula yang mau gowes ke cihuni kami sarankan untuk hati2 dan kontrol kecepetan saat turunan agar tidak mengalami kejadian seperti om acenk & om achuy. Keep Safety Riding ya gaeeesss....

 

Setelah kejadian tersebut, mereka istirahat sejenak karena kondisi om achuy dan om acenk agak terganggu karena mengalami cedera ringan.
om Achuy & om Acenk rehat setelah crash
Setelah om achuy & om acenk merasa baikkan, mereka lanjutkan kembali gowes karena baru separuh perjalanan. Setelah melewati trek hutan dan kebun bambu, dengan trek yang variatif turunan dan tikungan serta tanjakan mereka lanjutkan ke arah atas dan mulai lebih banyak lagi tanjakannya. Dengan perlahan-lahan mereka mulai menyusuri trek, sesekali merekapun harus TTB (TunTun Bike) karena tak bisa melahap tanjakan. Hahaha... mulai kehabisan energi ni Trio GSC....

Tidak mau terlalu memforsir tenaga (karena harus simpan buat perjalanan pulang), jika ada tempat yang adem mereka pun memilih untuk beristirahat. Karena baru pertama kesini, jadi mereka tidak punya target waktu harus finish sampai jam berapa. Karena yang sudah sering kesini mereka pasang target dan bisa beberapa kali ngtrek sekali kesini. Untuk saat ini, mereka targetkan buat have fun saja. Next time kami akan coba kesini lagi bersama anak2 GSC yang lain.


Meskipun Panjang Trek Cihuni hanya sekitar 3 KM, tapi dengan variasi treknya sungguh sangat menguji kekuatan dengkul. Karena inilah yang membuat para goweser tak bosan2 untuk gowes kesini.

Setelah melahap semua Trek, tak terasa hari sudah semakin siang, dan panas matahari semakin menyengat. Kami pun bergegas untuk kembali ke posko atau Start-Finish di warung tadi. Sekitar jam 10.40 kami tiba di Warung. Kamipun istirahat sambil ngopi2 di salah satu warung.

Hari itu suhu matahari mencapai lebih dari 30 derajat, sehingga panasnyapun sangat cetaaarrrrrrrrrrrr membahana. Tapi hal itu tidak menyurutkan semangat mereka untuk pulang dan gowes pada siang hari. Yups.. jam 12.30 mereka beranjak dari Cihuni. Kebayang kan...... jam segitu saat suhu diatas 30 derajat gimana rasanya.... tapi mereka tetap mengayuh sepedanya. Benar-benar cetarrrr..... Untuk Rute pulang mereka memilih lewat ke jalan Diklat Pemda lalu ke Cukang Galih dan Citra Raya.

Sesekali mereka beristirahat untuk minum karena cuaca hari itu benar-benar menjadi musuh bagi mereka. Sekitar jam 13.30 mereka tiba di area Citra Raya, dan kembali beristirahat sekaligus untuk menunaikan solat dzuhur dan makan siang. Jam 2 Siang mereka melanjutkan mengayuh sepeda kembali.

Sekitar jam 3 kurang, mereka tiba di simpang Polsek Tigaraksa. Disini mereka berpisah dengan Om Acenk karena dia mau langsung pulang ke rumahnya di Balaraja. Om Acenk belok kanan ke arah Cibadak lalu ke Kawasan Olex, sedangkan om Syam & om Achuy lurus ke arah Cisoka. Mereka tiba di rumah masing2 sekitar pukul 4 sore.

Berikut foto2 keseruan mereka  di cihuni :










Sampai disini dulu ya Sobat, Sampai jumpa di Trips berikutnya.....

Salam Sakadaek

#JanganLupaBahagia





Story Of Gowes Sakadaek Club (GSC) Part.2

Haiiii Sobat Sakadaek....

Semoga kita semua diberikan sehat Jasmani & Rohani. Amiin....

Masih dengan tema Story Of GSC, postingan kali ini merupakan kisah lanjutan dari Story Of GSC Part.1. Di part.2 ini kami akan cerita tentang Diresmikannya Sakadaek menjadi Club Sepeda. Untuk lebih jelasnya langsung aja kita menuju ke TeKaPe.........

Dengan semakin banyaknya anggota dan makin ramainya para pecinta Sepeda MTB kami pun mulai berencana untuk membuat Club Sepeda yang resmi. Lewat obrolan-obrolan di grup bahkan tak jarang pula kami adakan acara Gobar (Gowes Bareng) dan Kopdar dengan anggota untuk membahas tentang peresmian Club Sepeda.

Setelah konsep selesai dan disepakati bersama, akhirnya kami undang semua anggota untuk acara Gowes Bareng pada hari Minggu tanggal 15 Januari 2017. Untuk Gobar kali ini, kami tekankan kepada semua anggota agar hadir karena setelah Gobar kita akan adakan acara Peresmian GSC sekaligus pembentukan struktur kepengurusan Club.

Alhamdulillah pada hari itu semua anggota bisa hadir, bahkan malah bertambah dengan ikut bergabungnya Pak Yanto, Om Embe' dan Om Ocin ke GSC. Semangat dan antusiasme anggota sangat tinggi, entah karena mau ada acara persemian GSC atau karena nanti ada acara ngeliwet bareng (makan nasi liwet bareng), hanya mereka yang bisa menjawabnya....

Untuk Tikum kami pilih di gerbang Perum Taman Kirana, karena trek gobar kali ini yaitu ke Solear-Maja-Adiyasa. Sesuai jadwal kami kumpul di tkp sekitar jam 7 pagi, tapi masih ada 1-2 anggota yang belum hadir sesuai waktu yang ditentukan. Tapi karena sudah confirm ikut jadi kami tunggu sampai semua tiba.
Sarapan dulu sambil nunggu yang belum hadir
Setelah anggota komplit, kami langsung start karena matahari mulai muncul dari persembunyiannya. Takut kesiangan jadi kami mulai mengayuh ke arah Solear, karena destinasi pertama adalah ke tempat wisata Solear.
Taman Wisata Kramat Solear
Beranjak dari Solear, kami menuju ke arah Kopo - Kab. Serang dan nanti nyambung ke Maja - Adiyasa. Untuk Marshal trek kali ini adalah om Achuy, karena dia yang tau jalan2 tikus ke arah sini. Biar anti mainstream, kami pun memilih untuk melewati jalan yang tidak biasa, yaitu melintasi single trek di pesawahaan.


Setelah ngotorin Ban Sepeda, sekitar pukul 9.30 kami berhenti di pasar Maja untuk istirahat dan belanja logistik untuk ngeliwet. Om Achuy, om Dede dan Om Acenk yang belanja logistik, yang lain nunggu di depan sambil istirahat.
Sepertinya Om Ocin Lelah 😀
Selesai belanja, kami lanjut gowes ke arah Adiyasa menuju rumah om Dede. Yups... Rumah om Dede lah yang jadi finish point kali ini, dan beliau lah yang menawarkan agar acara peresmian GSC dirumahnya saja sambil ngeliwet bareng.

Tiba dirumah om Dede, kami istirahat sambil ngopi dan kongkow sesama anggota serta sekalian menyiapkan kebutuhan logistik untuk masak nasi liwet. Ko masak ya......??? Yups,,,, jangan heran, meskipun semua anggotanya cowok tapi beberapa diantara anggota kami ternyata pandai masak looohhh......... Om Achuy dan om Embe, merekalah koki andalan GSC. Masakannya maknyoooss...... sampai-sampai Om Samritra selalu lahap dan nambah kalo makan masakan mereka. wwkwkwkkkkk..

Penampakan Rumah om Dede
Singkat cerita, masak selesai dan nasi liwet siap dihidangkan. Dengan beralaskan beberapa pelepah daun pisang nasi liwet pun disajikan ditambah sambal dan ikan asin serta lalapan. Hmmmmmmm..... sangat menggugah selera. Tanpa basa-basi kami langsung makan bersama karena memang perut sudah tidak bisa diajak kompromi. Hehehheeeee... maklum lagi masa pertumbuhan......

wooowww benar2 makyoss, semua habis yang tersisa hanya daun pisangnya saja. hahahaha..... Lapar apa doyan ya.....????

Selesai makan, kami lanjutkan ke acara inti, yaitu acara peresmian GSC sekaligus membentuk Struktur kepengurusannya. Setelah diadakan sidang paripurna (Dah kaya anggota Dewan aja ya guys, pake acara paripurna segala... Wkwkkkkkkk) dan disepakati bersama oleh seluruh anggota maka tanggal 15 Januari 2017 diresmikan sebagai hari jadi Gowes Sakadaek Club (GSC) 🔨🔨🔨🔨 .

Lanjut ke sesi berikutnya yaitu pembentukan pengurus serta menentukan AD/ART. Layaknya sebuah oraganisasi atau komunitas, agar berjalan harus ada pengurusnya. Tidak terlalu banyak, disini kami hanya memilih Ketua & Wakil, Bendahara serta beberapa seksi untuk beberapa bidang.Teknisnya, untuk memilih ketua dengan cara voting, sedangkan untuk yang lainnya dipilih secara musyawarah mufakat. Berikut susunan struktur kepengurusan hasil sidang paripurna GSC  :
Struktur Organisasi GSC
Setelah terbentuk pengurus, Ketua langsung mengambil komando untuk rapat tentang AD/ADT serta pembuatan seragam(jersey) dan logo club. Untuk Jersey & logo Club didesign oleh om Khulaefi. Setelah hampir 1 bulan proses, akhirnya disepakati untuk jersey dan logo seperti gambar dibawah ini:
Logo GSC

Design Jersey GSC
Design sudah fixed, kamipun langsung open PO untuk order Jersey GSC via online. Karena Jersey Komunitas sepeda agak susah juga nyari vendornya. Setelah memilah beberapa vendor, akhirnya kami putuskan untuk memesan ke vendor dari Daerah Ciamis-Jawa Barat. Untuk proses pembuatan Jersey sendiri memakan waktu sekitar 3 mingguan.

Selama proses produksi jersey, ternyata banyak goweser yang ingin gabung dengan GSC. Dan data peserta pembuatan jersey pun bertambah. Dari semula yang hanya belasan, sampai jadi 27 yang ikut bikin jersey. Woowwww.... excited.... jadi tambah banyak deh anggota GSC.

Akhirnya setelah 3 mingguan, Jersey selesai produksi dan siap dikirim. Kamipun melunasi sisa biaya dan bayar ongkirnya agar jersey segera dikirim. Dalam waktu 2 hari, paket Jersey telah kami terima. Lalu kami info ke anggota kalau jersey sudah diterima, dan akan dibagikan pada saat Gobar ke Danau Biru sekalian Lauching.
Lauching Jersey GSC
 

Beberapa bulan kemudian racun GSC kembali memakan korban, kali ini korbannya adalah Pak Cecep, om Fadly & om Iyad. Mantaaaaap, makin banyak deh anggota kami.

Dengan semakin banyaknya anggota dan agar GSC makin eksis didunia perGowesan, kamipun makin sering mengadakan acara Gowes Bareng setiap minggu Pagi. Dan tak jarang pula kami gowes ke luar kota untuk refreshing dan sekaligus gathering anggota.
Gowes ke Kampung Domba-Pandeglang
Gowes ke hutan Pinus, Kawah Ratu-Bogor
Bike to Camp, Curug Seribu-Bogor
Tak hanya acara Gowes, untuk mempererat tali silaturahmi kamipun sering mengadakan acara bersama anggota beserta keluarga. Tak ayal, GSC pun seperti menjadi keluarga baru bagi semua anggotanya.

Berikut beberapa potret kebersamaan anggota GSC & Family :




Demikian Story of GSC, Sungguh luar biasa, dimulai dari sekedar hobi dan suka-suka tak disangka sampai menjadi keluarga seperti sekarang ini. Dengan perbedaan latar belakang, karakter dan tingkah laku anggota membuat suasana club ini jadi lebih hidup.

"Kebersamaan itu mahal dan tak ternilai harganya. Maka beruntunglah bagi orang-orang yang mampu membelinya. Yaitu orang-orang yang peduli pada kebersamaan dengan keluarga dan orang terdekatnya"


Keep your style Guys,,,,,, Semoga makin Kompak GSC.....💪💪💪

#Janganlupabahagia
#hidupbersamaharusdijaga
#indahnyakebersamaan

Salam Sakadaek 🙏

Salam 2 Pedal 🚵🚵🚵


- Copyright © Gowes Sakadaek Club - Powered by GSC - Designed by Fs13 -